Penerimaan pajak Januari 2018 tumbuh double digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mengklaim realisasi penerimaan pajak pada satu bulan pertama tahun ini tumbuh dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penerimaan pajak yang tinggi di Januari 2018 didorong oleh kenaikan harga komoditas.

Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) Yon Arsal mengungkapkan, sejauh ini penerimaan pajak Januari 2018 positif. Namun dia masih belum mau mengatakan angka pastinya, sebab angka itu baru bisa dilihat setelah akhir bulan.

Menurutnya Ditjen Pajak masih menunggu angka pasti karena saat ini masih banyak pergerakan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sejauh ini masih oke, kami lihat sampai 18 Januari 2018 masih belasan persen pertumbuhannya dan relatif masih bagus. Masih on track, kata Yon, Senin (29/1).


Menurut Yon, kondisi saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang pertumbuhan pernerimaan di bulan pertama hanya kecil. Berdasarkan catatan KONTAN realisasi penerimaan pajak Januari 2017 hanya Rp 69,9 triliun, tumbuh 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 66 triliun.

Dengan asumsi pertumbuhan penerimaan sebesar 10%, maka penerimaan pajak Januari 2018 diperkirakan bisa menembus Rp 77 triliun. Awal tahun lalu pertumbuhnya kecil, sekarang double digit. Artinya momentum pertumbuhan di 2017 masih terjaga. Tahun kemarin (full year) penerimaan non-amnesti pajak tumbuh 16%, jelas Yon.

SPT bertambah

Seperti diketahui pemerintah mematok target penerimaan pajak dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 1.424 triliun. Jumlah ini naik 23,71% dibandingkan realisasi pencapaian APBN-P 2017 sebesar Rp 1.151,1 triliun.

Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan, untuk mencapai target itu pihaknya telah menyamakan strategi dengan mengumpulkan seluruh kepala kantor wilayah (Kanwil) pajak. Sudah ada langkah strategi yang disepakati. Oleh kepala Kanwil akan dibawa lagi ke kepala seksi, supaya masuk ke operasional, ujarnya. Sayangnya dia tidak mau menjelaskan detail langkah yang akan dilakukan.

Editor: Yudho Winarto