Pengakuan Taliban: Moskow tak pernah membayar kami untuk membunuh pasukan AS



KONTAN.CO.ID - ISLAMABAD. Kelompok Taliban Afghanistan membantah telah menerima hadiah dari Rusia untuk pembunuhan prajurit Amerika di Afghanistan, meskipun ada laporan baru-baru ini mengenai hal tersebut.

Melansir Jerusalem Post, Suhail Shaheen, juru bicara politik Taliban Afghanistan yang bermarkas di Doha, mengatakan kepada The Media Line dalam sebuah wawancara eksklusif: "Kami bukan tentara bayaran seseorang, kami juga tidak bisa membayangkan atau bahkan memikirkan tindakan semacam itu. Kami sedang berjuang untuk mendirikan pemerintahan Islam di Afghanistan."

Dia menambahkan, "Berita palsu semacam itu diedarkan untuk memfitnah kredibilitas kami dan menciptakan kekacauan pada saat pasukan AS meninggalkan Afghanistan dan proses perdamaian sedang berlangsung. Mereka (media) ingin merusak proses perdamaian dan stabilitas di Afghanistan," kata Shaheen.


Baca Juga: Trump: Intelijen AS meragukan Rusia desak Taliban untuk membunuh pasukan Amerika

Kepala juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan kepada The Media Line, selama perang 19 tahun melawan pasukan yang dipimpin AS, tidak sekalipun Taliban berhutang budi kepada dukungan asing. "Kami telah berperang sendiri untuk melindungi kemerdekaan dan kedaulatan kami. Pertarungan kami bukan perang proksi. Kami juga tidak berjuang untuk blok Timur atau Barat; kami berperang melawan agresi dan invasi satu negara adikuasa,” katanya.

“Kami membuat sejarah dan seluruh dunia tahu bahwa itu adalah perjuangan untuk kemerdekaan, netralitas, dan penentuan nasib sendiri. Beberapa media Barat menyalahartikan prestasi kami dan berusaha membantu elemen anti-perdamaian di Afghanistan," lanjut Mujahid.

Baca Juga: Putin kecam Amerika Serikat yang jatuhkan sanksi baru atas Suriah

“Media berusaha mengalihkan perhatian dunia dari kegagalan tuannya di Afghanistan dengan merilis berita palsu tentang mengambil hadiah Rusia. Kami berkomitmen untuk mengimplementasikan perjanjian damai dengan Amerika Serikat. Desas-desus yang tidak berdasar seperti itu tidak akan pernah bisa merusak proses perdamaian dan stabilitas di Afghanistan,” kata juru bicara Taliban.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie