Pengamat: Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina. 

Penunjukan Ahok sebagai komisaris utama (komut) Pertamina menuai pro kontra di publik. Bahkan peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman berpendapat, Ahok yang notabene-nya adalah seorang eksekutor lebih cocok menjadi Direktur Utama. 

Baca Juga: Ahok diingatkan agar tidak petantang-petenteng saat jadi komut Pertamina


Sementara tugas komisaris bukan di operasional, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja. Meski demikian, Ferdy menyebut bahwa nama Ahok tetap bisa menggentarkan para mafia. 

"Meskipun komut, para mafia harus hati-hati, karena penunjukan Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina," kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11). 

Menurut dia, posisi komut bagi Ahok penting untuk mencegah intervensi non-korporasi, intervensi politik, maupun intervensi mafia ke Pertamina. Sebab komut lah yang akan mengevaluasi dan mengawasi kerja direktur utama. 

Baca Juga: Ahok hingga Emma Sri Martini, inilah tiga bos baru Pertamina

Oleh karena itu, para direktur juga disarankan untuk bekerja dengan baik, mengingat Ahok berani mengeksekusi. 

"Direktur-Direktur Pertamina juga harus bekerja dengan baik, karena Ahok itu berani menelanjangi Dirut berkinerja buruk ke publik. sama seperti ia menelanjangi para koruptor ke publik," ucapnya. 

Editor: Tendi Mahadi