KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kapasitas energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia masih cenderung rendah. Institute for Essential Service Reform (IESR) mencatat, sepanjang tahun ini tambahan kapasitas EBT di Indonesia hanya 385 megawatt (MW). Jumlah tersebut masih jauh dari target kapasitas EBT dari pemerintah berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 45 gigawatt (GW) pada 2025 nanti. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, salah satu penghambat percepatan EBT adalah tingkat bankability atau kekuatan finansial dari proyek EBT itu sendiri.
Pengembangan energi terbarukan (EBT) di Indonesia masih terhambat, ini penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kapasitas energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia masih cenderung rendah. Institute for Essential Service Reform (IESR) mencatat, sepanjang tahun ini tambahan kapasitas EBT di Indonesia hanya 385 megawatt (MW). Jumlah tersebut masih jauh dari target kapasitas EBT dari pemerintah berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 45 gigawatt (GW) pada 2025 nanti. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, salah satu penghambat percepatan EBT adalah tingkat bankability atau kekuatan finansial dari proyek EBT itu sendiri.