KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen positif maupun negatif membayangi pergerakan saham-saham sektor ritel pada tahun 2023. Analis menilai kinerja emiten ritel diperkirakan akan tumbuh lebih baik di 2023 seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Analis NH Korindo Cindy Alicia Ramadhania menyampaikan kembali normalnya aktivitas masyarakat dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 merupakan salah satu sentimen positif bagi emiten ritel terlebih ada harapan daya beli konsumen menguat. "Emiten ritel tentunya diharapkan mencatatkan kinerja yang membaik ke depannya ditopang oleh konsumsi yang kembali membaik pasca Covid-19," jelasnya kepada Kontan, Rabu (19/7).
Adapun, jika berkaca pada pada kinerja emiten ritel di kuartal I-2023, seperti MAPI dan ERAA yang mencatatkan kenaikan pada penjualan. Walaupun laba bersih belum mampu tumbuh dengan baik.
Baca Juga: Laba Bersih Ace Hardware (ACES) Diproyeksi Tumbuh Tahun Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya Sebagai informasi, MAPI mengawali kuartal I-2023 dengan mencatatkan penjualan yang tumbuh 32,5% menjadi Rp 7,5 triliun dibandingkan kuartal I-2022 sebesar Rp 5,6 triliun. Adapun, segmen penjualan Retail memimpin pertumbuhan penjualan kuartal I-2023 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 38,7% diikuti oleh segmen Kafe dan Restoran 34,8% serta segmen lain-lain 19,3%, adapun hanya segmen Departemen Store yang mencatatkan penurunan penjualan sebesar 3,1%. Namun, laba bersih kuartal I-2023 terkontraksi 30,6% menjadi Rp 404,6 miliar dibandingkan kuartal I-2022 Rp 583,2 miliar dan membawa NPM kuartal I-2023 tercatat lebih rendah yaitu 5,4% dibandingkan kuartal I-2022 sekitar 10,4%. Sementara, ERAA mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal I-2023 sebesar 28,9% menjadi Rp 14,8 triliun dibandingkan kuartal I-2022 sebesar Rp 11,5 triliun. Pertumbuhan ini dipimpin oleh segmen Aksesoris dan lainnya yang naik 42,1% menjadi Rp1,7 triliun serta segmen Telepon Selular dan Tablet naik 31,7% dan diikuti oleh segmen Produk Operator yang tumbuh 5,8%. Namun untuk segmen Komputer dan Peralatan Elektronik lainnya terkontraksi 19,2% menjadi Rp 420,2 miliar.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Menuai Berkah dari Berakhirnya Pandemi Dari sisi bottom line, pada kuartal I-2023 ERAA mencatatkan penurunan sebesar 20,2% pada laba bersihnya menjadi Rp 235,5 miliar dibandingkan kuartal I-2022 sebesar Rp 295,1 miliar sehingga membawa NPM ikut terkontraksi menjadi 1,6% dibandingkan kuartal I-2022 sebesar 2,6%. Menurut Cindy kinerja MAPI pada kuartal I-2023 salah satunya disebabkan oleh efek low base dari kuartal I-2022 yang saat itu masih berlangsungnya kasus Covid-19 dan juga merupakan tahap awal dari pemulihan pandemi. Adapun, pencabutan kebijakan PPKM pada 30 Desember 2022 membawa dampak positif bagi kinerja MAPI di tahun 2023 sehingga dapat meningkatkan penjualan akibat adanya mobilitas masyarakat yang kembali normal.
Editor: Noverius Laoli