Penjualan Truk Nasional Turun Hingga Februari 2024, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan truk di Indonesia berada dalam tren menurun pada awal 2024 seiring melambatnya permntaan produk tersebut di pasar.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) truk nasional turun 37% year on year (YoY) menjadi 9.926 unit pada Januari-Februari 2024.

Pada saat yang sama, penjualan retail (dealer ke konsumen) truk nasional juga menyusut 33% YoY menjadi 10.373 unit.


Baca Juga: Truk Impor China Banjiri Tambang di Indonesia, APM Truk Nasional Tidak Terganggu

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyampaikan, salah satu penyebab utama penurunan kinerja penjualan truk di Indonesia lantaran harga komoditas masih berada di level yang rendah pada awal tahun ini. Kondisi ini membuat operasional tambang di berbagai daerah berkurang.

“Akibatnya pelaku usaha merasa tidak perlu ada tambahan pada alat angkutan atau truk dalam waktu dekat,” ujar dia, Jumat (22/3).

Peluang perbaikan kinerja industri truk sebenarnya masih cukup terbuka pada bulan-bulan berikutnya. Pasalnya, penjualan truk pada dasarnya tidak hanya menyasar ke sektor industri pertambangan saja. Industri lain seperti infrastruktur dan logistik juga memiliki kebutuhan truk yang cukup tinggi pada masa mendatang.

Sementara itu, Isuzu mengalami koreksi penjualan wholesales sebanyak 24% YoY menjadi 4.595 unit per Februari 2024. Di kategori retail, penjualan Isuzu juga berkurang 11,5% YoY menjadi 5.196 unit pada periode yang sama. Angka-angka tersebut sebenarnya merupakan total penjualan Isuzu yang mencakup kendaraan pick up, truk, hingga bus.

Baca Juga: Isuzu Catatkan Penjualan Retail 23.479 Unit Hingga September 2023

Marketing Communication Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Puti Annisa Moeloek menyebut, penyebab penurunan penjualan truk Isuzu macam-macam.

Salah satunya adalah dinamika tahun politik yang membuat beberapa pelaku usaha bersikap wait and see dan menunda ekspansi bisnis, termasuk menambah armada truk.

Namun, Isuzu bersyukur penurunan penjualannya tidak sebesar pelemahan kinerja industri truk secara keseluruhan. “Dari sisi pangsa pasar (market share), Isuzu mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu,” imbuh Annisa, Jumat (22/3).

Bila merujuk data Gaikindo, pangsa pasar Isuzu di kategori retail memang meningkat dari 3,1% pada Januari-Februari 2023 menjadi 3,2% pada Januari-Februari 2024. Untuk kategori wholesales, pangsa pasar Isuzu tetap bertahan di level 3,3%.

Baca Juga: Penjualan UD Trucks Tercatat Masih Tumbuh Positif

Pihak Isuzu tetap optimistis mampu meningkatkan penjualan truknya sepanjang 2024 berjalan, meski ada kemungkinan penjualan ke sektor tambang seperti batubara akan menurun.

Editor: Noverius Laoli