Penting! Masyarakat perlu tahu gejala klinis Covid-19, ini alasannya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Masyarakat mengetahui gejala klinis dari Covid-19. Pasalnya, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, penularan Covid-19 sering terjadi di klaster keluarga.

Nadia mengatakan, gejala seseorang tertular virus corona tidak hanya pegal saja. "Gejala-gejala klinis daripada Covid-19 ini sangat luas tidak hanya pegal-pegal saja tetapi sampai sesak napas bahkan batuk yang hebat," kata Nadia dalam diskusi BNPB bertajuk Evaluasi Pelaksanaan PPKM Tahap 2 di Provinsi Jawa-Bali, Senin (8/2/2021).

Nadia mengatakan, masyarakat tentu merasakan gejala Covid-19 sebelum mendatangi fasilitas kesehatan. Hal ini, kata dia, menyebabkan penularan Covid-19 terjadi di klaster keluarga.


"Masyarakat yang tentunya membawa virus dalam tubuhnya ini tidak menyadari sudah ada virus di tubuhnya, sehingga dua, tiga hari sebelum gejala muncul, jumlah virus paling banyak di tubuh kita," ujarnya.

Baca Juga: Kemenkes bakal lacak 20-30 kontak dekat pasien Covid-19

Oleh sebab itu, Nadia meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mencegah penularan Covid-19 di lingkungan keluarga.

"Ini yang harus kita perkuat juga," pungkasnya.

Secara umum masyarakat mengenal gejala Covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, kehilangan penciuman maupun perasa, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Penelitian baru temukan tubuh kebal virus corona 8 bulan pasca sembuh dari Covid-19

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie