Penundaan proyek akibat wabah virus corona menggerus bisnis material bangunan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penundaan proyek infrastruktur dan properti akibat pandemi virus corona membuat industri bahan bangunan berhati-hati menyusun target bisnis di tahun ini. Market yang dipenuhi ketidakpastian membikin operasional bisnis belum berjalan normal sepenuhnya.

Siti Fathia Maisa Syafurah, Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengatakan bahwa industri beton dan precast pasti akan terdampak dengan terlambatnya pelaksanaan proyek infrastruktur. Tentunya hal tersebut berimbas pada target bisnis sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Dampak corona, penjualan Semen Baturaja bakal terkoreksi sampai 20%


Padahal sebelumnya perseroan membidik pendapatan bersih sekitar Rp 10 triliun di tahun 2020. "Untuk target pendapatan, kemungkinan akan ada revisi namun saat ini kami sedang melakukan analisa lebih lanjut atas dampak dari Covid 19 terhadap kegiatan usaha secara keseluruhan," ujar Siti Fathia kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Lebih lanjut ia bilang penundaan pengiriman barang sejalan dengan proyek yang ditunda, namun tak dirinci apa saja pengiriman yang harus tertunda tersebut. Sebelumnya perseroan diketahui tengah mengejar penyuplaian precast untuk proyek jalan tol Krian Legundi Bunder Manyar (KLBM) dan Cimanggis-Cibitung, Tebing Tinggi-Parapat, Kuala Tanjung-Indera Pura.

Mengenai apakah kondisi ini bakal berimbas ke produksi perseroan, manajemen belum bisa bilang. WSBP sendiri diketahui memiliki banyak pabrik dengan kapasitas produksi beton pracetak hingga 3,7 juta ton per tahunnya.

Sementara dari sisi pasar semen saat ini, menurut Antonius Marcos, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) selama periode Januari hingga Februari 2020 curah hujan tinggi memainkan peranan akan lambannya konsumsi. "Awal tahun terjadi banjir, serta pada perkembangannya muncul pandemi covid-19 hal ini turut mempengaruhi volume penjualan," ujarnya.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) menggenggam kontrak baru Rp 2,5 triliun di kuartal pertama

Editor: Handoyo .