KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak jatuh lebih dari 25% setelah perang dagang yang dikobarkan Arab Saudi dan Rusia berlanjut. Bahkan Goldman Sachs Group Inc memperingatkan, jika perang harga terus terjadi, maka harga emas hitam ini dapat turun ke dekat US$ 20 per barel. Mengutip Bloomberg, Senin (9/3) pukul 09.30 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman Mei 2020 di ICE Futures anjlok 24,69% menjadi US$ 34,09 per barel. Setali tiga uang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2020 di Nymex juga terjun bebas 25,46% ke level US$ 30,77 per barel. Kemelut pada harga minyak terjadi setelah anggota OPEC+ gagal mendapatkan kesepakatan saat pertemuan di Wina, Swiss akhir pekan lalu. Bahkan, dengan kejadian tersebut, harga minyak Brent mengalami penurunan terbesar keduanya sepanjang sejarah. Setelah penurunan terdalam dirasakan saat Perang Teluk pada 1991 silam.
Perang harga minyak berlanjut, Goldman Sachs prediksi harga bisa mendekat ke US$ 20
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak jatuh lebih dari 25% setelah perang dagang yang dikobarkan Arab Saudi dan Rusia berlanjut. Bahkan Goldman Sachs Group Inc memperingatkan, jika perang harga terus terjadi, maka harga emas hitam ini dapat turun ke dekat US$ 20 per barel. Mengutip Bloomberg, Senin (9/3) pukul 09.30 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman Mei 2020 di ICE Futures anjlok 24,69% menjadi US$ 34,09 per barel. Setali tiga uang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2020 di Nymex juga terjun bebas 25,46% ke level US$ 30,77 per barel. Kemelut pada harga minyak terjadi setelah anggota OPEC+ gagal mendapatkan kesepakatan saat pertemuan di Wina, Swiss akhir pekan lalu. Bahkan, dengan kejadian tersebut, harga minyak Brent mengalami penurunan terbesar keduanya sepanjang sejarah. Setelah penurunan terdalam dirasakan saat Perang Teluk pada 1991 silam.