KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga rumah subsidi yang resmi naik tahun ini menjadi optimisme bank-bank penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, untuk mencapai target di 2024. Di sisi lain, meski harga naik, namun pemerintah justru memangkas target penyaluran rumah subsidi atau KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini menjadi 166.000 unit, lebih rendah dari target KPR FLLP tahun 2023 lalu yang sebanyak 229.000 unit. Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera Eko Arianto mengatakan, kenaikan harga subsidi tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mendukung para pengembang perumahan (developer KPR).
"Jika melihat data historis, target 166.000 kemungkinan akan selesai di akhir Agustus atau awal September," kata dia kepada Kontan, Selasa (16/1).
Baca Juga: Harga Rumah Subsidi Naik, Perbankan Optimistis Target Penyaluran KPR FLPP Tercapai Eko juga menyebut meski masih awal tahun, namun pengajuan KPR subsidi di perbankan sudah mulai banyak. Adapun untuk saat ini pihaknya sedang menunggu izin penyaluran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) serta pencairan dana FLPP tahun 2023. Di sisi lain, konsep penyaluran FLPP tahun 2024 masih sama dengan konsep tahun 2023 lalu, dimana BP Tapera menggunakan sistem komitmen dengan bank penyalur KPR Subsidi. Setidaknya saat ini ada 31 bank yang berkomitmen dan sudah bekerjasama dengan BP Tapera sebagai bank penyalur FLPP tahun ini, dengan jumlah KPR subsidi yang akan disalurkan sebanyak 232.426 unit yang selanjutnya akan dievaluasi tiap bulannya untuk menyesuaikan dengan ketersediaan dana FLPP yang setara dengan 166.000 unit.
Baca Juga: Harga Rumah Subsidi Naik pada 2024, BTN Tetap Optimis Penyaluran KPR Cerah "Evaluasi ini dilakukan agar tidak terdapat bank yang over pembiayaan," terangnya. Sementara itu, meski harga KPR Subsidi naik tahun ini, namun sejumlah bank penyalur KPR FLPP tetap optimitis dapat memenuhi target dari pemerintah tahun ini.
Bank Penyalur Optimis Capai Target PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai bank penyalur yang mendapatkan porsi paling besar untuk KPR FLPP masih optimistis dengan permintaan KPR Subsidi.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan tahun ini BTN mengambil alokasi sebanyak 159,500 unit atau hampir 96% dari kuota KPR FLPP yang ditargetkan pemerintah tahun 2024.
Baca Juga: Pada Semester I, Realisasi Lifting Minyak dan Salur Gas Belum Capai Target Meski harga KPR subsidi FLPP naik tahun ini, namun Ramon menyebut kenaikan harga tersebut akan tetap menjaga momentum pertumbuhan KPR Subsidi untuk tahun 2024. "Bank BTN tetap akan menjadi pemain utama pembiayaan KPR Subsidi dengan rata-rata penyaluran 85% dari total kuota yang dialokasikan oleh pemerintah, sehingga
market share kami akan tetap terjaga pada level tersebut," kata Ramon kepada Kontan, Selasa (16/1).
Editor: Noverius Laoli