Perbankan terus optimalkan mesin ATM dan CRM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan akan terus mengoptimalkan untuk melakukan penambahan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mesin setor tarik atau cash recycling machine (CRM).

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya, tengah melakukan inisiatif penambahan mesin CRM alias ATM setor tarik tunai secara bertahap. Jumlah CRM naik sekitar 15% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Bank DKI targetkan kredit bisa tumbuh 11% di tahun depan


“Untuk mesin ATM, CIMB Niaga tidak ada rencana untuk menambah banyak jumlahnya, masing-masing hanya 5000 unit. Karena transaksi melalui ATM juga tidak bertambah banyak yaitu di bawah 5%,” kata Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan kepada kontan.co.id Selasa, (17/12).

Lani memperkirakan, untuk jumlah realisasi transaksi di CIMB Niaga per bulannya mencapai sekitar 12 juta transaksi.

Begitu pula dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan tetap melakukan penambahan dan juga melakukan pembaharuan kemampuan. Direktur BCA, Santoso menjelaskan penambahan mesin ATM ini dilakukan sejalan dengan kebutuhan transaksi nasabah. “Apalagi kan sekarang transaksi di cabang itu relatif flat pertumbuhan di bawah 5%,” kata Santoso.

Terkait ramainya fintech payment yang mendistrupsi sedikit banyaknya transaksi di ATM, Santoso mengaku hal tersebut memang berdampak namun tidak besar dampaknya. “Ada dampak namun tidak besar. Lebih kepada kebiasaan transaksi cash sekarang beralih ke non cash,” ujar Santoso.

Baca Juga: Ragam upaya uang elektronik agar bisa bertahan tanpa bakar uang

Lain hal nya dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) untuk mesin ATM mereka akan mengoptimalkan sinergi ATM Link atau ATM Merah Putih dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).

Sri Indira, General Manager Electronic BNI mengungkapkan, sampai saat ini transaksi ATM masih tinggi dan tidak ada perubahan. Untuk jumlah atau realisasi transaksi ATM di BNI, Indira mengaku sejauh ini mencapai lebih dari 400 juta transaksi.

Editor: Tendi Mahadi