Perekonomian Indonesia Pulih, Aset Industri Asuransi Umum Terus Bertumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset perusahaan asuransi umum terus bertumbuh. Hal ini sejalan dengan terus memulihnya perekonomian di Indonesia, industri asuransi umum pun mampu membukukan kenaikan nilai pada sejumlah asetnya.

Terlihat dari data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) hingga kuartal I/2022 tahun ini meningkat 6,7% menjadi Rp 192 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 180 triliun.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menyampaikan, faktor pendorong pertumbuhan aset, yaitu karena adanya pertumbuhan premi, return investasi, permodalan, adanya efisiensi biaya operasional perusahaan, rasio klaim, dan rasio biaya akuisisi.


Berbeda dengan industri asuransi jiwa yang dikuasai oleh pemain asing, di industri asuransi umum, perusahaan oleh cukup mendominasi. Terutama perusahaan asuransi pelat merah, yang masuk ke dalam daftar perusahaan dengan nilai aset terbesar.

Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Masih Mencatatkan Pertumbuhan Aset Investasi

Bern menerangkan, perusahaan asuransi umum dengan aset terbesar di antaranya, Asuransi Tugu, Asuransi Jasa Indonesia, Asuransi Astra Buana, Asuransi Central Asia, Asuransi Sinar Mas.

"Asetnya paling besar berasal dari aset investasi (reksa dana, obligasi, penyertaan langsung), dan aset bukan investasi (tagihan premi)," kata Bern kepada kontan.co.id, Senin (20/6).

Melihat hasil kinerja dan tren nya yang semakin menanjak, Bern memproyeksikan aset asuransi umum hingga akhir tahun akan terus bertumbuh. Menurut Bern, dalam menjaga pertumbuhan aset ke depan, penempatan/pemilihan investasi harus tepat, juga prudent underwriting untuk memperoleh pertumbuhan premi yang sehat.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), salah satu perusahaan asuransi yang mengalami pertumbuhan aset sekaligus masuk dalam daftar besar tersebut, memang mencatatkan nilai aset sebesar Rp 20,77 triliun pada kuartal I/2022, tumbuh bila dibandingkan dengan periode 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 20,19 triliun.

"Aset paling besar berasal dari total sejumlah aset-aset yang dimiliki, dan juga terdapat pertumbuhan dari aset investasi yang naik dari posisi 31 Desember 2021 khususnya dari portofolio efek-efek," kata Emil Hakim, Direktur Keuangan & Layanan Korporat Tugu Insurance. 

Baca Juga: Ekuitas Reasuransi Turun 22%, Ini Penjelasan AAUI

Di samping itu, Tugu Insurance mencatatkan perolehan produksi premi konsolidasian Rp 1,25 triliun pada kuartal I/2022, naik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp Rp 1,09 triliun, sementara pendapatan underwriting mencapai Rp 439,52 miliar dengan perolehan laba sebesar Rp 71,85 miliar.

"Kami optimis bahwa Tugu Insurance dapat menunjukkan kinerja positif termasuk juga dalam perkembangan aset yang dimiliki hingga akhir tahun 2022," ungkap Emil.

Editor: Handoyo .