KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor usaha ritel mulai terimpit dampak penurunan belanja masyarakat. Penurunan belanja dipicu oleh dua hal, yakni melemahnya daya beli pada segmen masyarakat kelas bawah serta kecenderungan segmen menengah ke atas menahan belanja. Para pengusaha ritel pun masih berharap adanya insentif yang diberikan oleh pemerintah. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menyampaikan, tingkat konsumsi rumah tangga yang menurun kian memukul industri ritel. Rata-rata pendapatan yang diperoleh peritel saat ini lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional. Penurunan pendapatan dipicu oleh tingkat kunjungan ke ritel dan belanja masyarakat yang terus berkurang. Roy mengungkapkan, transaksi penjualan di ritel sudah semakin kecil. Masyarakat cenderung hanya belanja kebutuhan pokok. Selain itu, pembelian yang tidak direncanakan (impulse buying) juga semakin rendah. Dalam kondisi normal, biasanya pembelian yang tidak direncanakan kerap lebih besar daripada belanja yang direncanakan.
Peritel harapkan kredit korporasi dari pemerintah segera dikucurkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor usaha ritel mulai terimpit dampak penurunan belanja masyarakat. Penurunan belanja dipicu oleh dua hal, yakni melemahnya daya beli pada segmen masyarakat kelas bawah serta kecenderungan segmen menengah ke atas menahan belanja. Para pengusaha ritel pun masih berharap adanya insentif yang diberikan oleh pemerintah. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menyampaikan, tingkat konsumsi rumah tangga yang menurun kian memukul industri ritel. Rata-rata pendapatan yang diperoleh peritel saat ini lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional. Penurunan pendapatan dipicu oleh tingkat kunjungan ke ritel dan belanja masyarakat yang terus berkurang. Roy mengungkapkan, transaksi penjualan di ritel sudah semakin kecil. Masyarakat cenderung hanya belanja kebutuhan pokok. Selain itu, pembelian yang tidak direncanakan (impulse buying) juga semakin rendah. Dalam kondisi normal, biasanya pembelian yang tidak direncanakan kerap lebih besar daripada belanja yang direncanakan.