Perkuat Industri Logistik, Pelindo Berupaya Pangkas Waktu Singgah Kapal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam logistik maritim Indonesia semenjak merger pada 2021 silam.

Dengan fokus utama yang menjaga waktu singgah kapal (port stay) lebih efisien, Pelindo memastikan kelancaran jaringan logistik terus terjaga, khususnya untuk kapal kontainer yang terjadwal.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menuturkan, Pelindo telah melakukan transformasi yang menyasar aspek fundamental seperti infrastruktur, organisasi, dan sumber daya manusia dalam rangka memperpendek port stay di pelabuhan. 


Baca Juga: Temas (TMAS) Serap 39% Capex untuk Pembelian Kapal di Semester I 2024

Berkat transformasi yang diikuti oleh standardisasi paska merger, Pelindo berhasil melakukan perbaikan proses berbasis planning & control, pengembangan aspek sumber daya manusia, serta perbaikan infrastruktur. 

Dalam praktiknya, Pelindo melakukan berbagai upaya dalam peningkatan produktivitas bongkar muat. Sebagai contoh, produktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sorong, Papua, melonjak dari semula 10 Box per Ship per Hour (BSH) menjadi rata-rata 25 BSH.

Standardisasi layanan peti kemas dan non-peti kemas telah berhasil menurunkan port stay, sehingga Pelindo dapat berkontribusi pada penurunan biaya logistik nasional.

Baca Juga: Pelindo Targetkan Bali Maritime Tourism Hub Beroperasi Pada Semester II-2025

Asal tahu saja, dahulu waktu singgah kapal di Pelabuhan Sorong bisa mencapai 72 jam. Berkat transformasi yang dilakukan Pelindo, port stay di sana dapat terpangkas hingga rata-rata 24 jam. 

Arif menegaskan, upaya mempersingkat port stay bukan hanya tentang mempercepat aktivitas bongkar muat, melainkan juga menjaga stabilitas logistik maritim.

"Kapal yang lebih cepat sandar dan pergi akan memastikan rantai pasok berjalan mulus tanpa penundaan, sehingga pada akhirnya menghindari gangguan perencanaan kapal dan efisiensi seluruh jaringan pelabuhan," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (11/10).

Baca Juga: Perikanan Indonesia Distribusikan BBM Subsidi kepada Para Nelayan

Hingga kini, Pelindo telah merampungkan standardisasi operasi terminal petikemas pada 14 lokasi, terminal non petikemas pada 30 lokasi, marine pada 42 lokasi, dan logistik pada 3 lokasi. 

Selain itu, Pelindo juga telah menyelesaikan digitalisasi layanan pelabuhan yang terdiri dari layanan marine (Phinnisi) pada 59 lokasi, layanan terminal petikemas (TOS Nusantara) pada 8 lokasi, dan layanan non petikemas (PTOS M) pada 30 lokasi. Ke depannya program transformasi akan terus berlanjut di seluruh pelabuhan kelolaan Pelindo di Indonesia.

Editor: Noverius Laoli