Perlu evaluasi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan, masih ada sejumlah evaluasi yang perlu diperhatikan pemerintah terkait peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pertama, FSGI meminta Program Guru Penggerak dapat dilanjutkan dengan perbaikan pada proses rekrutmen yang tidak mementingkan jumlah/kuantitas.

Kedua, Program Sekolah Penggerak harus diperbanyak karena lebih dirasakan kemanfaatannya oleh sekolah.


Ketiga, Program Organisasi Penggerak harus dievaluasi karena masih banyak guru yang tidak merasakan dampaknya. “Model Rekrutmen P3K guru harus dievaluasi terkait pola pemberian nilai afirmasi,” ujar Heru saat dihubungi, Senin (29/11).

Baca Juga: Butuh usaha bersama untuk memulihkan pendidikan di Indonesia

Selain itu, Kualitas PJJ harus tetap ditingkatkan, mengingat masih ada 50% lebih responden yang menyatakan PJJ belum berjalan lancar. PJJ tidak hanya diperlukan saat pandemi. Bantuan Kuota Belajar sebaiknya tetap diberikan dengan perbaikan pada proses penyalurannya.

Lebih lanjut, FSGI telah melakukan survei mengenai kinerja Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim terhadap 777 Guru responden.

Melalui survei tersebut, Program Guru Penggerak (PGP) dinilai baik oleh 82,5% responden, Program Sekolah Penggerak (PSP) dirasakan baik oleh 79,4% Responden, dan 73,6% responden menilai Program Organisasi Penggerak (POP) baik untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia.

Terakhir 80,8% responden menilai proses rekrutken P3K Guru Honor telah berhasil membantu penyelesaian masalah guru honor. Disamping itu sekitar 10%-20% responden menilai semua Kebijakan/Program Mendikbud ristek dalam kategori Cukup.

Baca Juga: Daftar lengkap passing grade PPPK Non-Guru 2021 dan materi seleksi

Editor: Noverius Laoli