KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelapa sawit menjadi satu-satunya komoditas yang mempunyai sertifikat berkelanjutan mulai dari hulu sampai hilir. Praktik sawit berkelanjutan ini telah menjadi komitmen dan norma bersama seluruh pemangku kepentingan di industri kelapa sawit untuk diimplementasikan dan dikembangkan secara terus menerus. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Palm Oil/ISPO) sebagai bagian tanggung jawab nasional, bukan hanya tanggung jawab satu institusi/lembaga, untuk menjaga sawit Indonesia. Industri sawit Indonesia perlu dikelola dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi serta lingkungan yang perlu dijaga keberlanjutannya dari generasi ke generasi. "Dengan terbitnya ISPO menjadi bukti Indonesia menjalankan sustainability dengan menunjukkan komitmennya melalui ISPO sebagai standar sustainability,” urai Musdhalifah saat memberikan pidato kunci dalam webinar bertemakan "Inovasi Sebagai Kunci Tata Kelola Sawit Inklusif dan Ramah Lingkungan” yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dan Syngenta, Kamis (31/3).
Perlu Inovasi untuk Mencapai Tata Kelola Kelapa Sawit Berkelanjutan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelapa sawit menjadi satu-satunya komoditas yang mempunyai sertifikat berkelanjutan mulai dari hulu sampai hilir. Praktik sawit berkelanjutan ini telah menjadi komitmen dan norma bersama seluruh pemangku kepentingan di industri kelapa sawit untuk diimplementasikan dan dikembangkan secara terus menerus. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Palm Oil/ISPO) sebagai bagian tanggung jawab nasional, bukan hanya tanggung jawab satu institusi/lembaga, untuk menjaga sawit Indonesia. Industri sawit Indonesia perlu dikelola dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi serta lingkungan yang perlu dijaga keberlanjutannya dari generasi ke generasi. "Dengan terbitnya ISPO menjadi bukti Indonesia menjalankan sustainability dengan menunjukkan komitmennya melalui ISPO sebagai standar sustainability,” urai Musdhalifah saat memberikan pidato kunci dalam webinar bertemakan "Inovasi Sebagai Kunci Tata Kelola Sawit Inklusif dan Ramah Lingkungan” yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dan Syngenta, Kamis (31/3).