Perlu kesadaran masyarakat dan konsistensi aparat mengatasi penyebaran Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepuluh orang Indonesia dilaporkan terpapar varian baru virus Covid-19 dari India. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Senin (26/4).

Varian dari virus di India tersebut dengan kode B.1.617, ditemukan ada mutasi di E484Q dan L452R. Menurut Kolaborator Saintis Laporcovid-19 Iqbal Elyazar hal ini merupakan sudah kodratnya virus bermutasi, sebagai bagian evolusi biologisnya.

“Sudah pasti kita akan ketemu lebih banyak lagi. Nah yang mengerikan itu adalah mutasi yang malah memperkuat cara kerja virus dan malah menyebabkan penularannya lebih banyak atau lebih cepat,” kata Iqbal kepada Kontan.co.id, Rabu (28/4).


Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (28/4): Tambah 5.241 kasus, terus pakai masker

Ia juga melihat bahwa hal ini bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di India. Dengan pergerakan orang antar negara sambil membawa virus dengan karakter ini yang menurutnya akan menjadi masalah.

Ia melihat solusi dari adanya varian terbaru dari virus ini adalah pembatasan wilayah secepatnya perlu dilakukan, sambil menunggu hasil kajian di India mengenai apakah mutasi ini lebih ganas atau tidak.

Karena ia juga melihat bahwa beberapa wilayah seperti Selandia Baru dan Inggris malah lebih awal untuk menghentikan penerbangan dari India, yaitu pada awal April. Sementara itu, Indonesia baru memberlakukan penghentian setelah 10 orang terpapar dari hasil mutasi virus ini.

Sementara itu, dengan Indonesia yang akan masuk ke pada gelombang mudik lebaran, mobilisasi masyarakat dipercaya akan memperburuk keadaan pandemi, sehingga pemerintah membuat aturan larangan mudik.

Editor: Yudho Winarto