Pertamina: Ada 7 SPBU terdampak banjir yang belum siap beroperasi hingga Sabtu (4/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III secara intensif menerjunkan tim inspeksi untuk mempercepat persiapan operasional SPBU yang terdampak banjir di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengungkapkan, tim inspeksi tersebut merupakan personel dari fungsi Health Safety Security Environment (HSSE) serta fungsi teknik yang bertugas memastikan kesiapan keamanan operasional SPBU, bekerjasama dengan beberapa institusi terkait.

Tim yang bertugas sejak tanggal 1 Januari lalu, berangsur membantu persiapan pemulihan operasional SPBU, di mana bertambah jumlah yang SPBU mulai beroperasi.


Baca Juga: Banjir masih mendera, 12 SPBU Pertamina belum bisa beroperasi

Sehingga hanya tinggal tujuh SPBU yang belum siap operasi karena masih dalam proses pembersihan. Ketujuh SPBU ini diharapkan dapat segera beroperasi dalam waktu dekat.

“Saat ini air berangsur surut dan sebelum SPBU beroperasi, Pertamina melakukan upaya pembersihan. Baik tim HSSE dan tim teknis terus bertugas setiap hari memastikan aliran listrik sudah terpasang dan bisa mengalirkan arus listrik dengan baik dan aman, serta memastikan kondisi pengamanan di sekitar tangki BBM,” ujar Dewi dalam keterangan pers, Sabtu (4/1).

Dia menjelaskan, langkah mitigasi Pertamina sudah dilakukan sejak air mulai menggenangi jalan akses ke SPBU. SPBU Pertamina pada umumnya dibangun di dataran yang lebih tinggi dari jalan raya, sehingga petugas dapat melakukan upaya mitigasi sebelum air masuk ke SPBU.

Upaya mitigasi ini di antaranya pemompaan air dan menyiapkan penutup tambahan yang akan ditempatkan di atas tangki-tangki pendam sebagai tempat penyimpanan BBM.

Baca Juga: Antam dan MIND ID tangani dan mitigasi banjir di sekitar wilayah operasional

Pertamina juga menyiapkan snake absorbent, yakni alat khusus yang digunakan untuk melokalisir minyak di air, sehingga akan mencegah minyak untuk menyebar.

Editor: Yudho Winarto