Pertamina buka peluang kemitraan untuk dorong transisi energi ke EBT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menargetkan peningkatan penggunaan gas dan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam upaya mendorong transisi energi. Demi mencapai target tersebut, Pertamina membuka peluang investasi dan kemitraan.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman mengungkapkan permintaan energi fosil global diprediksi akan tetap tumbuh dan mencapai puncaknya pada 2030 sebelum kemudian menurun seiring pertumbuhan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang pesat. 

Adapun di Indonesia, permintaan energi diproyeksi akan pulih pasca Covid-19 di 2022 dan kemudian tumbuh sekitar 2,1% per tahun hingga 2040.


Secara nasional, bauran energi akan mendukung penurunan emisi dengan target 29% di 2030 dengan tetap memenuhi kebutuhan energi nasional yang mencapai 7 juta Tera Joule.

Baca Juga: Pengerjaan FEED Kilang Tuban capai 8,96% pada akhir Juni

“Saat ini, kita sedang proses menuju transisi energi. Untuk itu, portofolio energi Pertamina akan diselaraskan dengan target bauran energi yang tertuang dalam grand strategy Energi Nasional tahun 2025. Sebagian besar energi yang dipasok masih bahan bakar fosil, namun pertumbuhan EBT akan lebih agresif,” ujar Iman dalam keterangan resmi, Rabu (30/6).

Adapun, target bauran energi Pertamina secara umum adalah mengurangi porsi penggunaan BBM dan LPG menjadi 64%  dan meningkatkan porsi penggunaan gas menjadi 19% serta EBT menjadi 17% dari total bauran energi di 2030.

Dalam rangka mencapai target bauran energi tersebut, tutur Iman, Pertamina akan membangun rantai pasok migas yang terintegrasi dan secara aktif membangun portofolio EBT dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri.

“Dengan strategi tersebut, pada tahun 2030 Pertamina akan memasok sekitar 71% dari total kebutuhan energi Indonesia,” tambahnya.

Editor: Yudho Winarto