Pertamina sebut Proyek Langit Biru Cilacap bisa tingkatkan ketahanan energi nasional



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Usai beroperasi penuh selama satu tahun sejak Agustus 2019, PT Pertamina (Persero) meyakini Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang telah terintegrasi dengan Refinery Unit IV Kilang Cilacap telah meningkatkan kemandirian energi dan ketahanan energi nasional.

Chief Executive Officer PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ignatius Tallulembang menyebut, Kilang Cilacap merupakan kilang terbesar Pertamina dengan kapasitas pengolahan crude mencapai 348.000 barel per hari atau setara dengan 33% dari kapasitas kilang Indonesia secara total.

Baca Juga: Pertamina komitmen tingkatkan nilai TKDN di berbagai proyek kilang minyak


Pasca PLBC, Kilang Cilacap mampu memproduksi BBM lebih ramah lingkungan setara Euro 4 dan meningkatkan produksi produk BBM Pertamax dari 1 juta barel per bulan menjadi 1,6 juta barel per bulan.

Selain itu, dalam pelaksanaan PLBC, Pertamina mampu mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang melampaui target yakni 41,52% atau di atas aturan pemerintah yang menetapkan standar TKDN di level 30%.

Proyek dengan nilai investasi sebesar US$ 392 Juta tersebut berdampak positif bagi masyarakat dan menggerakkan perekonomian.

"Pasalnya, proyek ini telah melibatkan sekitar 3.000 tenaga kerja pada masa puncak konstruksi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan GDP sebesar 0,12%," ungkap Ignatius dalam siaran pers yang diterima Kontan, Minggu (9/8).

Baca Juga: Ini penjelasan Pertamina soal pembangunan kilang yang disinggung Presiden Jokowi

Sebagai mitra dalam pembangunan PLBC, Direktur JGC Indonesia Suryadi Kresno, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian kinerja kedua pihak atas kerja sama tersebut.

Editor: Noverius Laoli