Pertumbuhan Ekonomi Singapura Diprediksi Melambat pada Q4 karena Omicron



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dipengaruhi segala pembatasan di tengah kemunculan virus corona varian Omicron, pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal keempat (Q4) tahun ini diprediksi melambat. Analis menilai, prospek untuk tahun depan masih akan tetap dipengaruhi oleh perkembangan pandemi.

Menurut jajak pendapat ekonom Reuters, produk domestik bruto (PDB) Singapura terlihat meningkat 5,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menandai pertumbuhan kuartal keempat berturut-turut.

Secara keseluruhan ekonomi tumbuh 7,1% pada kuartal ketiga. Menurut perkiraan resmi, ekonomi Singapura kemungkinan akan tumbuh sekitar 7% pada tahun 2021 dan antara 3% hingga 5% pada tahun 2022.


"Penurunan tingkat pertumbuhan YoY sebagian besar akan disebabkan oleh efek dasar yang tidak menguntungkan. Ada pertumbuhan keseluruhan untuk tahun 2021 sebesar 6,8%," ungkap Brian Tan, ekonom regional di Barclays.

Baca Juga: Singapura Catat 341 Kasus Baru Covid-19, Hampir Separuh Varian Omicron

Pertumbuhan ekonomi Singapura telah meningkat tahun ini di tengah berbagai kerusakan akibat pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas di seluruh dunia secara langsung mempengaruhi Singapura.

Di saat yang sama, titik-titik pariwisata telah menangguhkan penjualan tiket untuk penerbangan dan bus yang tiba di bawah program perjalanan bebas karantina pekan lalu ketika varian Omicron menyebar.

Singapura sebenarnya bisa cukup tenang mengingat saat ini sudah berhasil memvaksinasi 87% populasinya. Bahkan, per hari Senin (27/12), Singapura juga telah menyuntikkan dosis booster kepada 38% populasinya.

Baca Juga: Lewati Thailand dan Singapura, Indonesia Pimpin Pasar IPO di Kawasan ASEAN Tahun Ini