KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Regulator menyebut likuiditas perbankan tanah air begitu longgar. Walau demikian, bank tetap mengoptimalkan likuiditas tersebut dalam menyalurkan kredit dan menempatkannya di surat berharga negara (SBN). Berdasarkan data Kemenkeu, kepemilikan surat berharga negara (SBN) oleh perbankan per 24 Oktober 2023 mencapai Rp 1,630.64 triliun. Nilai ini terlihat menyusut 1,81% secara tahunan atau year on year (YoY) dari 24 Oktober 2022 yang mencapai Rp 1,660.93 triliun. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga meminta perbankan untuk semakin gencar menyalurkan kredit, daripada ditaruh di Surat Berharga Negara, kendati BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6%.
Pertumbuhan Kredit Perbankan Kian Kencang, Kepemilikan SBN Menyusut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Regulator menyebut likuiditas perbankan tanah air begitu longgar. Walau demikian, bank tetap mengoptimalkan likuiditas tersebut dalam menyalurkan kredit dan menempatkannya di surat berharga negara (SBN). Berdasarkan data Kemenkeu, kepemilikan surat berharga negara (SBN) oleh perbankan per 24 Oktober 2023 mencapai Rp 1,630.64 triliun. Nilai ini terlihat menyusut 1,81% secara tahunan atau year on year (YoY) dari 24 Oktober 2022 yang mencapai Rp 1,660.93 triliun. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga meminta perbankan untuk semakin gencar menyalurkan kredit, daripada ditaruh di Surat Berharga Negara, kendati BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6%.