Pertumbuhan Laba BBCA Diproyeksi Berlanjut, Cek Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan laba dobel digit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diperkirakan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024. Kinerja emiten bank swasta terbesar di Indonesia tersebut didukung penyaluran pinjaman yang solid dan kualitas aset yang sehat.

Head of Research RHB Sekuritas Indonesia, Andrey Wijaya menilai, hasil kinerja BBCA pada kuartal kedua 2024 sudah sesuai dengan ekspektasi. BBCA memiliki keunggulan pada kualitas peminjam yang solid.

Bank terafiliasi Grup Djarum ini memiliki kemampuan menaikkan kembali suku bunga pinjaman sambil menjaga kualitas aset tetap utuh.


Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan Analis dan Proyeksi IHSG untuk Hari Ini (29/8)

Meskipun valuasi premium, BBCA salah satu opsi terbaik di tengah ketidakpastian dan volatilitas saat ini, dan jika lingkungan suku bunga lebih tinggi untuk jangka panjang berlanjut, kata Andrey, Rabu (28/8).

Return on equity (ROE) BBCA pada semester pertama tahun ini berada di 24,8% dibandingkan 23,5% pada 2023. Sementara itu, capital adequacy ratio (CAR) alias rasio kecukupan modal Bank BCA masih solid di 27,8% pada kuartal kedua, dibandingkan 26,3% pada akhir kuartal pertama 2024.

 
BBCA Chart by TradingView

Net interest margin (NIM) BBCA berkembang sekitar 20 basis poin (bps) secara kuartalan seiring inisiatif memangkas suku bunga deposito berjangka sebelumnya.

Pertumbuhan laba bersih Bank BCA semakin didorong oleh biaya kredit konsolidasi yang lebih rendah. Andrey menuturkan, pertumbuhan pinjaman BBCA secara kumulatif selama Januari-Juni 2024 sebesar Rp 849,694 triliun atau bertumbuh sekitar 15,5% yoy. 

Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo Rp 2,09 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong, Rabu (28/8)

Hasil ini melampaui panduan perusahaan di kisaran 8%-10% dengan pendorongnya dari segmen konsumen, UKM, serta korporasi.

Pertumbuhan simpanan BCA juga mengikuti pertumbuhan pinjaman, yakni tumbuh sekitar 5% yoy dengan rasio dana murah naik 6% yoy. Tetapi simpanan berjangka berkontraksi sebesar 2% YoY di semester I-2024.

Analis Binaartha Sekuritas, Achmadi Hangradhika mengatakan, dari sisi kualitas aset BBCA sebenarnya menurun, namun masih pada tingkat yang sehat. 

Misalnya pada rasio kredit bermasalah (NPL) BBCA naik 30 bps secara tahunan mencapai 2,20%. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan NPL di segmen komersial, UKM, dan konsumen.

Editor: Noverius Laoli