KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perusahaan logistik raksasa ZTO Express Cayman Inc. berencana untuk menggalang dana sebanyak HK$ 12 miliar atau sekitar US$ 1,56 miliar dalam pencatatan keduanya di Hong Kong. Praktis, ZTO bakal bergabung bersama perusahaan asal China yang diperdagangkan di Amerika Serikat (AS) sekaligus menjual saham di pusat keuangan Asia tersebut. ZTO Express dalam penawaran tersebut akan menjual 45 juta lembar saham, ujarnya dalam pengajuan kepada AS pada Selasa (15/9).
Adapun penetapan harganya maksimal akan seharga HK 268 untuk diperdagangkan ke investor ritel, yang mewakili 10% dari harga penutupan di hari Selasa (15/9) sebesar US$ 31,37. Harga perusahaan tersebut juga telah naik sebanyak 34% di New York sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Alibaba akuisisi STO Express senilai US$ 693 juta Penjualan saham ini menjadi berita hangat setelah Yum China Holdings Inc, perusahaan restoran terbesar di China mengumpulkan lebih dari US$ 2,2 miliar dalam pendaftaran saham keduanya di bursa Hong Kong. Perusahaan China yang terdaftar di AS pun diperkirakan analis tengah berusaha pindah ke Hong Kong lantaran hubungan antara kedua negara sedang berada di bawah tekanan. Di sisi lain, melansir artikel yang dimuat
Bloombeg, Rabu (16/9) regulator AS mengancam untuk membatasi akses perusahaan China ke pasar modal Amerika bila perusahaan negeri tirai bambu tidak mengizinkan pihak berwenang untuk meninjau audit laporan keuangan.
Tren pencatatan saham baru ini tentu menjadi angin segar bagi Hong Kong yang membawa antusiasme investor. Meski tetap ada bayang-bayang ketidakpastian karena undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh China pada awal musim panas ini.
Baca Juga: Nilai IPO ZTO Express terbesar pasca Alibaba Data menunjukkan, sejauh ini sudah ada hampir US$ 10 milair penggalangan dana yang berhasil dikumpulkan dari pencatatan kedua beberapa perusahaan. Antara lain dari Yum China, JD.com Inc, dan NetEase Inc di tahun ini. Sehingga total perolahan dari penjualan saham perdana menjadi US$ 22,7 miliar, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Hong Kong memang menjadi pasar incaran perusahaan yang ingin melakukan ekspansi, apalagi setelah adanya pencatatan dari IPO Ant Group dan Jack Ma yang setidaknya sudah berhasil mengumpulkan US$ 30 miliar melalui pencatatan ganda di Hong Kong dan Shanghai secara bersamaan.
Editor: Noverius Laoli