KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam menjaring laba bersih di sepanjang tahun ini tersandung kewajiban membayar pajak terutang ke Ditjen Pajak. Kinerja operasional di sepanjang tahun lalu yang masih menurun menambah beban PGAS dalam memperbaiki kinerja. Analis memproyeksikan kinerja PGAS di sepanjang tahun ini cenderung konservatif. Mengutip laporan keuangan hingga kuartal ketiga 2020, pendapatan PGAS tercatat menurun 23,5% secara tahunan menjadi US$ 2,15 miliar. Sementara, laba bersih menurun lebih dalam 58,75% secara tahunan menjadi US$ 3,26 juta. Penurunan kinerja tersebut diproyeksikan masih akan terjadi dalam laporan kinerja di sepanjang 2020. Hasan Barakwan Analis Sucor Sekuritas mengatakan dalam risetnya, manajemen PGAS menjabarkan bahwa kinerja di sepanjang 2020 masih akan menurun pada semua segmen.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) berpotensi merugi di 2020, bisa untung tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam menjaring laba bersih di sepanjang tahun ini tersandung kewajiban membayar pajak terutang ke Ditjen Pajak. Kinerja operasional di sepanjang tahun lalu yang masih menurun menambah beban PGAS dalam memperbaiki kinerja. Analis memproyeksikan kinerja PGAS di sepanjang tahun ini cenderung konservatif. Mengutip laporan keuangan hingga kuartal ketiga 2020, pendapatan PGAS tercatat menurun 23,5% secara tahunan menjadi US$ 2,15 miliar. Sementara, laba bersih menurun lebih dalam 58,75% secara tahunan menjadi US$ 3,26 juta. Penurunan kinerja tersebut diproyeksikan masih akan terjadi dalam laporan kinerja di sepanjang 2020. Hasan Barakwan Analis Sucor Sekuritas mengatakan dalam risetnya, manajemen PGAS menjabarkan bahwa kinerja di sepanjang 2020 masih akan menurun pada semua segmen.