Perusahaan Gas Negara (PGAS) bukukan pendapatan Rp 25,5 triliun di semester I 2019



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sepanjang semester pertama tahun ini PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperoleh pendapatan sebesar US$ 1,79 miliar atau sekitar Rp 25,4 triliun.

Pendapatan itu berasal dari hasil penjualan gas sebesar US$ 1.33 miliar, kemudian dari penjualan minyak dan gas sebesar US$ 196,2 juta, transmisi gas sebesar US$ 163,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 97,19 juta.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Selasa (20/8)


Selain itu, emiten berkode saham PGAS ini mencatatkan laba operasi sebesar US$ 252,03 juta. Namun, selama periode ini juga, Perseroan mencatatkan beban non-cash di antaranya impairment dan selisih kurs, yang mempengaruhi kinerja keuangan pada paruh pertama 2019.

Sampai dengan periode yang berakhir 30 Juni 2019, PGAS memperoleh laba bersih sebesar US$ 54,04 juta dan EBITDA sebesar US$ 472,31 juta.

Sekretaris Perusahaan Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama menyampaikan, di tengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, PGAS mampu meningkatkan pangsa pasar gas bumi melalui penambahan jumlah pelanggan dan perluasan infrastruktur sebagai Sub-Holding Gas.

Selama periode Januari – Juni 2019, PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD. Melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.

Rachmat menjelaskan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis, perusahaan juga akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi yang berkesinambungan.

"Tingginya kebutuhan energi di dalam negeri merupakan peluang bagi PGN untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi dan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia yang berkelanjutan," katanya dalam siaran pers, Selasa (20/8).

Baca Juga: Nilai aset Pupuk Indonesia Energi melesat lima kali lipat dalam 5 tahun

Editor: Noverius Laoli