KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi di Asia ramai-ramai mengantre listing di bursa saham. Terbaru datang dari AirAsia Group Bhd yang ingin mengantarkan lini bisnis digitalnya, AirAsia Super App atau AirAsia Digital, untuk melantai atau menggelar Initial Public Offering (IPO) di bursa Amerika Serikat (AS). AirAsia Digital berencana masuk ke bursa AS melalui proses merger dengan perusahaan cek kosong (SPAC). Tony Fernades CEO Grup AirAsia mengatakan, sudah banyak SPAC yang meminati lini usahanya itu. “Kami telah menggandeng akuntan untuk rencana ini," ungkapnya dikutip Bloomberg, Kamis (8/7). Di tengah hantaman pandemi Covid-19, maskapai berbiaya murah ini terus berupaya mengembangkan bisnis digitalnya. Perusahaan ini baru saja mengumumkan mengakuisisi Gojek di Thailand senilai US$ 50 juta.
Perusahaan teknologi Asia ramai antre IPO, apa yang harus dilakukan investor?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi di Asia ramai-ramai mengantre listing di bursa saham. Terbaru datang dari AirAsia Group Bhd yang ingin mengantarkan lini bisnis digitalnya, AirAsia Super App atau AirAsia Digital, untuk melantai atau menggelar Initial Public Offering (IPO) di bursa Amerika Serikat (AS). AirAsia Digital berencana masuk ke bursa AS melalui proses merger dengan perusahaan cek kosong (SPAC). Tony Fernades CEO Grup AirAsia mengatakan, sudah banyak SPAC yang meminati lini usahanya itu. “Kami telah menggandeng akuntan untuk rencana ini," ungkapnya dikutip Bloomberg, Kamis (8/7). Di tengah hantaman pandemi Covid-19, maskapai berbiaya murah ini terus berupaya mengembangkan bisnis digitalnya. Perusahaan ini baru saja mengumumkan mengakuisisi Gojek di Thailand senilai US$ 50 juta.