Philip Morris International: Banyak informasi salah tentang produk bebas asap



KONTAN.CO.ID - SWISS. Philip Morris International Inc. (PMI), perusahan tembakau kelas dunia baru saja merilis kajian ilmiah yang berjudul "Unsmoke: Clearing the Way for Change".

Dua poin utama pada kajian tersebut adalah dampak merokok pada hubungan pribadi dan kurangnya informasi yang tersedia tentang produk bebas asap rokok.

"Saat ini ada banyak informasi yang salah beredar tentang produk bebas asap dan ini menyebabkan kebingungan. Ini adalah salah satu rintangan terbesar yang dihadapi dunia untuk menjadi bebas asap," kata Jacek Olczak, Direktur Operasional PMI, seperti dikutip dari Yahoo.com, Senin (26/8).


Baca Juga: Klaim rokok elektrik sehat, ini respon perhimpunan dokter paru-paru

Padahal kenyataannya, Jacek meneruskan, ada opsi produk lebih baik yang tersedia bagi perokok yang tidak dapat berhenti merokok.

"Sangat perlu adanya percakapan secara global, yang berdasarkan penelitian ilmiah dan fakta, tentang produk alternatif ini," tegas dia.

Kajian ilmiah itu dilakukan oleh perusahaan riset independen, Povaddo. Survei tersebut dilakukan di 13 negara, Argentina, Australia, Brazil, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, dengan responden orang dewasa berusia 21-74 tahun, dari 24 April – 6 Mei 2019.

Baca Juga: Pemain Besar Masuk, Vape Berupaya Menggerus Pasar Rokok Tembakau

Pada penelitian tersebut tidak ada pertanyaan, pilihan terbaik bagi perokok adalah berhenti merokok dan berhenti mengonsumsi nikotin. Sebab, pada kenyataannya masih banyak perokok yang tidak bisa berhenti merokok.

Dari kajian tersebut, empat dari lima responden setuju bahwa perubahan memang diperlukan. Hanya lebih dari separuh perokok dewasa yang disurvei (55 %) mengatakan mereka memiliki informasi yang dibutuhkan untuk membuat pilihan tentang produk bebas asap rokok.

Editor: Yudho Winarto