KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dikabarkan akan beroperasi pada kuartal III 2023 atau Oktober mendatang. Asosiasi Energi Surya Indonesia (ASEI) menyambut baik karena PLTS berkapasitas 145 MW ini akan menjadi salah satu fasilitas floating PV terbesar di Asia Tenggara. Sebagai informasi, PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kerjasama Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), yang dijalankan konsorsium anak usaha PLN, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali yang memegang 51% saham dengan perusahaan asal UEA, Masdar yang mengempit 49% saham. Kedua perusahaan ini menjalankan proyek ini dengan nama Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE). PLTS dengan total nilai proyek mencapai US$ 143 Juta ini berdiri di luasan area 200 Ha (waduk) dan 9,02 Ha atau sebesar 3% dari total luasan Waduk Cirata.
PLTS Terapung Cirata Segera Beroperasi, Nilai Proyek Mencapai US$ 143 Juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dikabarkan akan beroperasi pada kuartal III 2023 atau Oktober mendatang. Asosiasi Energi Surya Indonesia (ASEI) menyambut baik karena PLTS berkapasitas 145 MW ini akan menjadi salah satu fasilitas floating PV terbesar di Asia Tenggara. Sebagai informasi, PLTS Terapung Cirata merupakan hasil kerjasama Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), yang dijalankan konsorsium anak usaha PLN, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali yang memegang 51% saham dengan perusahaan asal UEA, Masdar yang mengempit 49% saham. Kedua perusahaan ini menjalankan proyek ini dengan nama Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE). PLTS dengan total nilai proyek mencapai US$ 143 Juta ini berdiri di luasan area 200 Ha (waduk) dan 9,02 Ha atau sebesar 3% dari total luasan Waduk Cirata.