KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkrutnya berbagai platform aset kripto di luar negeri semakin memberikan tanda tanya besar terhadap masa depan aset kripto. Apalagi saat ini harga aset kripto juga tengah berguguran dan sulit untuk kembali merangkak naik. Kendati begitu, Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh K Harmanda mengungkapkan, industri aset kripto Indonesia justru masih punya potensi yang menjanjikan walaupun saat ini market tengah berada dalam tren bearish sekalipun. Tapi, pria yang akrab disapa Manda ini tak menampik kondisi saat ini telah menekan volume trading aset kripto di Indonesia. Ia menyebut, setidaknya hingga akhir Mei 2022, volume transaksi secara keseluruhan mencapai Rp 196 triliun. Padahal, sepanjang 2021, volume trading kripto di Indonesia mencapai Rp 860-an triliun.
Potensi Besar, Industri Kripto Indonesia Diyakini Bakal Kembali Menggeliat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkrutnya berbagai platform aset kripto di luar negeri semakin memberikan tanda tanya besar terhadap masa depan aset kripto. Apalagi saat ini harga aset kripto juga tengah berguguran dan sulit untuk kembali merangkak naik. Kendati begitu, Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh K Harmanda mengungkapkan, industri aset kripto Indonesia justru masih punya potensi yang menjanjikan walaupun saat ini market tengah berada dalam tren bearish sekalipun. Tapi, pria yang akrab disapa Manda ini tak menampik kondisi saat ini telah menekan volume trading aset kripto di Indonesia. Ia menyebut, setidaknya hingga akhir Mei 2022, volume transaksi secara keseluruhan mencapai Rp 196 triliun. Padahal, sepanjang 2021, volume trading kripto di Indonesia mencapai Rp 860-an triliun.