KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Luar Jawa-Bali masih sampai 6 September 2021. Ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 36 (tentang Pemberlakuan PPKM Level 4 di Luar Jawa-Bali) dan Inmendagri No. 37 (tentang Pemberlakuan PPKM Level 3, 2 dan 1 di Luar Jawa - Bali). Hasil asesmen sementara secara spasial (per daerah) untuk di Luar Jawa-Bali, terdapat beberapa provinsi di Pulau Sumatera yang masih perlu mendapat perhatian khusus. Provinsi Aceh, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, dan Riau terjadi penurunan mobilitas kurang dari -20%. Dari segi testing dan positivity rate, provinsi berikut ini memiliki positivity rate di atas level nasional (22%) yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Jambi, Lampung, Riau, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Singapura melonjak, tertinggi dalam 1 bulan terakhir Sedangkan hampir semuanya, kecuali Kep. Babel, mempunyai total jumlah testing yang sangat rendah. "Kalau dari sisi tingkat kematian (CFR), ada tiga provinsi yakni Lampung, Sumsel, dan Aceh memiliki CFR tertinggi di Sumatera," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual "Update Penanganan Pandemi Covid-19." Tingkat Keterisian Tempat Tidur (TT) atau BOR dan Konversi TT Covid-19 yang sudah berada di atas 50% adalah Aceh dan Kep. Babel, sedangkan provinsi lainnya konversinya masih di bawah 40%. Untuk progres vaksinasi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Lampung memiliki capaian vaksinasi dosis 1 yang masih sangat rendah. Di Kalimantan, terdapat dua provinsi yakni Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Utara (Kaltara) yang mobilitasnya menurun dan masih sama dengan minggu sebelumnya atau kurang dari -20%. Positivity Rate, tiga provinsi yaitu Kalteng, Kaltara, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) di atas level nasional, sehingga masih perlu meningkatkan testing. Angka persentase CFR di Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 3,4% merupakan yang tertinggi di Kalimantan, lebih tinggi dari rata-rata nasional (3,3%). Salah satunya disebabkan oleh BOR dan konversi TT Covid yang masih di bawah 60%, dan Kaltim sudah mencapai 40%. Untuk pelaksanaan vaksinasi, seluruh provinsi di Kalimantan masih di bawah capaian nasional, terutama Kalsel dan Kalbar yang masih berada di bawah 20%.
Airlangga menambahkan, di Sulawesi terutama Provinsi Gorontalo perlu menurunkan mobilitasnya karena masih meningkat dalam seminggu terakhir. Sementara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Sulawesi Tenggara (Sultra) penurunan mobilitasnya kurang dari 20%, sedangkan Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah berhasil menurunkan tingkat mobilitasnya.
Baca Juga: Pemerintah perpanjang PPKM Level, berikut aturan pembatasan baru Dari sisi tingkat kematian (CFR), Gorontalo memiliki level CFR di atas level nasional. Terdapat empat provinsi yang mempunyai positivity rate di atas nasional, yakni Sulut, Gorontalo, Sulteng, dan Sulbar. Untuk BOR, seluruh provinsi di Sulawesi sudah di bawah 50%. Kemudian, ada dua provinsi yang capaian vaksinasi dosis 1 masih di bawah 20% yakni Sulteng dan Sulbar. Untuk wilayah Maluku-Papua-Nusa Tenggara, terkait dengan mobilitas penduduk, Provinsi NTT, Maluku Utara, dan Maluku masih harus menurunkan tingkat mobilitasnya hingga ke bawah 20%. Kasus aktif di Provinsi Papua pun perlu diwaspadai karena jumlah kasus aktif naik dalam seminggu terakhir ini.
Editor: Avanty Nurdiana