KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia investasi sudah lama ditekuni oleh Pratoto S Raharjo, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Ia pun sudah pernah melalui beberapa krisis yang menghantam pasar modal. Pratoto pertama kali mengenal dunia pasar modal tahun 1997, tepat satu tahun sebelum krisis moneter (krismon). Ia ingat betul saham pertama yang dia beli adalah saham Bank Danamon Tbk (BDMN). Saat itu harganya Rp 75. Kala itu, pria yang akrab disapa Toto ini memilih trading saham. Pagi hari, Toto membeli saham dan sore harinya ia menjual saham tersebut ketika sudah memberikan cuan yang cukup.
Pratoto Raharjo, Direktur Itama Ranoraya (IRRA) yang piawai kembangkan dana di saham
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia investasi sudah lama ditekuni oleh Pratoto S Raharjo, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Ia pun sudah pernah melalui beberapa krisis yang menghantam pasar modal. Pratoto pertama kali mengenal dunia pasar modal tahun 1997, tepat satu tahun sebelum krisis moneter (krismon). Ia ingat betul saham pertama yang dia beli adalah saham Bank Danamon Tbk (BDMN). Saat itu harganya Rp 75. Kala itu, pria yang akrab disapa Toto ini memilih trading saham. Pagi hari, Toto membeli saham dan sore harinya ia menjual saham tersebut ketika sudah memberikan cuan yang cukup.