KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menangguhkan keputusannya untuk membatalkan perjanjian penempatan pasukan yang sudah berumur dua dekade dengan Amerika Serikat (AS) karena perkembangan politik dan lainnya di kawasan itu. Pengakhiran Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA), yang merupakan pusat dari salah satu aliansi paling penting AS di Asia, akan mulai berlaku pada Agustus nanti dan merupakan langkah terbesar Duterte yang bisa menurunkan peringkat hubungan dengan Washington. Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengatakan, keputusan Filipina tidak lagi meninggalkan pakta tersebut mendapat respons positif dari AS.
Presiden Duterte tidak jadi batalkan perjanjian militer dengan AS, kenapa?
KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menangguhkan keputusannya untuk membatalkan perjanjian penempatan pasukan yang sudah berumur dua dekade dengan Amerika Serikat (AS) karena perkembangan politik dan lainnya di kawasan itu. Pengakhiran Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA), yang merupakan pusat dari salah satu aliansi paling penting AS di Asia, akan mulai berlaku pada Agustus nanti dan merupakan langkah terbesar Duterte yang bisa menurunkan peringkat hubungan dengan Washington. Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengatakan, keputusan Filipina tidak lagi meninggalkan pakta tersebut mendapat respons positif dari AS.