Produsen dan distributor laptop gali pasar B2B yang makin cerah pada 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan distributor perangkat elektronik TIK melihat prospek bisnis yang menarik ke sektor business to business (B2B) di tahun ini. Tak hanya ke pihak swasta, pelaku usaha juga akan menggali peluang B2B  dari sektor pendidikan. 

Anandita Puspitasari, Consumer Marketing Manager Acer Indonesia menjelaskan sejak pandemi orang mulai terbiasa dengan bekerja dan sekolah di rumah sehingga kebiasaan baru tersebut mendorong kebutuhan akan perangkat laptop dari berbagai tipe. Termasuk laptop di kisaran harga Rp 5 juta hingga Rp 7 jutaan yang permintaannya meningkat. 

"Tahun ini dengan melihat tren tersebut, permintaan laptop akan tetap sama karena produktivitas kini akan semakin meningkat. Kami optimis pasar laptop di kisaran harga ini akan memberikan dampak positif bagi bisnis," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/3). 


Baca Juga: Meski penjualan turun, Kedaung Indah (KICI) mampu kurangi rugi bersih pada tahun lalu

Anadita mengatakan, bagi Acer pasar dari B2B terus bertumbuh dan memberikan kontribusi yang positif. Menurutnya hal ini ditambah juga dengan solusi end to end yang ditawarkan Acer mulai dari dari hardware, software, dan services kepada pelanggan B2B. 

Anandita mengungkapkan, targetnya segmen B2B tentu lebih luas tidak hanya korporasi saja tapi juga pendidikan. Menurutnya hal ini seiring dengan tujuan Acer mendukung transformasi digital di dunia pendidikan Indonesia. Maka dari itu, Acer terus berinovasi melalui program Acer for Education untuk menghadirkan solusi menyeluruh. 

Pasar B2B ke sektor pendidikan juga sedang digali oleh PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX).  Sekretaris Perusahaan Zyrexindo Mandiri Buana Evan Jordan memaparkan, tahun ini Zyrex melihat prospek bisnis untuk perangkat TIK di Indonesia masih sangat besar, khususnya untuk perangkat laptop. 

Menurutnya, laptop memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dari personal computer (PC) dan lebih fungsional daripada tablet. Dengan demikian, baik pelajar, mahasiswa, maupun profesional sangat memerlukan laptop untuk mengerjakan tugas dan pekerjaan mereka. 

Evan mengatakan di tahun 2021 Zyrex memiliki target pertumbuhan omzet yang signifikan dibandingkan tahun 2020. Sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari penjualan laptop. 

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) siapkan capex hingga US$ 175 juta, untuk apa saja?

Sebagai upaya meraih target, di bulan Januari 2021 Zyrex  secara resmi telah meluncurkan program Satu Siswa Satu Laptop. Melalui program ini Zyrex menjual laptop dengan harga terjangkau sehingga memudahkan pelajar memiliki laptop. Untuk menunjang program tersebut, Zyrex juga memperkuat jaringan distributor di seluruh Indonesia. 

Evan memaparkan sejak berdirinya pada tahun 1996, Zyrex telah menjalankan bisnis B2B dengan menjual produk-produk TIK kepada berbagai kategori bisnis, di antaranya perbankan, minimarket, toko retail, dan lainnya. 

Adapun pada tahun 2020, bisnis B2B mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19 karena pelanggan korporat tidak dapat menjalankan ekspansi. "Namun, di tahun 2021 ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan di bisnis B2B sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya. 

Editor: Tendi Mahadi