Punya Prospek Menarik, OCBC Group Jajaki Potensi Akuisisi di Indonesia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank asal Singapura, OCBC Bank tengah menjajaki potensi akuisisi di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Bank ini akan memanfaatkan penyangga modal yang kuat yang sudah dipupuk sejak beberapa tahun terakhir.

CEO OCBC Bank Helen Wong mengatakan pihaknya melihat Indonesia menawarkan banyak potensi. "Apakah kami akan melakukan ekspansi anorganik? iya, kami akan melakukannya," ujarnya pada Reuters dikutip, Kamis (13/10). 

Menurutnya, OCBC memiliki memiliki modal yang kuat saat ini untuk memasuki fase pertumbuhan yang lebih cepat. 


Wong mengatakan penyangga modal OCBC berlanjut meningkat tahun ini didorong oleh kenaikan laba bersih pada semester I sebesar 7% menjadi S$ 2,84 miliar atau setara US$ 1,98 miliar. 

Baca Juga: OCBC NISP Masih Tahan Bunga Simpanan Valas Meski Suku Bunga Sudah Naik

Ia bilang, target potensial telah muncul di Indonesia dan OCBC yang punya kekuatan keuangan merupakan calon pelamar yang menarik, terutama dibandingkan dengan bank digital yang memiliki basis modal yang jauh lebih kecil dan tidak memiliki kehadiran fisik.

"Beberapa bank berpikir bahwa kami memiliki kemampuan untuk membeli. Kami cukup kuat untuk mengakuisisi seluruh bisnis di mana itu cocok untuk kami. Kami senang membeli portofolio yang bukan hanya setara tetapi juga bukan hanya setara tetapi kehadirannya melengkapi bisnis kami," kata Wong. 

Dia menambahkan bahwa OCBC diuntungkan karena memiliki rekam jejak yang kuat baik sisi digital banking maupun bisnis tradisional banking.

Dalam beberapa tahun terakhir, akuisisi di sektor perbankan Indonesia marak dilakukan oleh perusahaan teknologi seperti Grab Holdings, Sea Group, dan Gojek.

Baca Juga: Meski Suku Bunga Sudah Naik, OCBC NISP Belum Naikkan Bunga Simpanan Valas

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, masih relatif terlayani oleh jaringan 107 bank komersial yang terfragmentasi yang tersebar di seluruh kepulauannya yang luas.

OCBC telah hadir di Indonesia melalui OCBC NISP dengan kepemilikan saham 85%. Bank yang didirikan pada tahun 1997 ini telah tumbuh menjadi salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia namun kontribusinya bagi OCBC Group baru mencapai 7%.

Editor: Noverius Laoli