KONTAN.CO.ID - JAKARTA. NTT Ltd., penyedia solusi bisnis dan teknologi global mengumumkan peluncuran penawaran layanan IoT untuk keberlanjutan, Selasa (17/5). Layanan solusi menyeluruh terbaru ini akan membantu bisnis/korporasi mempercepat inisiatif keberlanjutan global dan mengambil keputusan berdasarkan data untuk mengurangi jejak karbon melalui penggunaan konektivitas IoT yang cerdas. Berbagai solusi IoT berkelanjutan yang ditawarkan yakni:
•
OCR Meter Reading: Teknologi berbasis optik yang menyediakan data mendekati real-time dari seluruh perangkat energi, termasuk air, listrik, dan gas. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk membaca semua jenis alat ukur, termasuk tekanan dan suhu. •
Water Leak Management: Teknologi ini memberikan perlindungan real-time, yakni solusi IoT yang mencegah kerusakan air untuk proyek ruang pintar (smart spaces project).
Baca Juga: Selain Ponsel, Berikut Produk Teknologi yang Dicari Usai Infrastruktur 5G Mendominasi •
Predictive Maintenance: Solusi ini mengumpulkan data dari sensor untuk menciptakan model yang bisa memprediksi kapan peristiwa menarik mungkin terjadi, termasuk potensi waktu henti, kecelakaan, atau kapan suatu perangkat perlu diganti. •
Environmental Monitoring: Teknologi ini menggunakan sensor yang mampu mengidentifikasi kehadiran polutan di udara dan air, serta melacak suhu dan kelembaban. Solusi layanan teknologi IoT NTT untuk keberlanjutan menggabungkan integrasi TI/OT yang aman dan secara menyeluruh (end-to-end). Hal ini dapat membantu perusahaan untuk melihat dengan cepat manfaat teknologi tersebut setelah penerapan di seluruh proses bisnis.
Berbagai manfaatnya mencakup penghematan biaya energi, pengurangan emisi yang lebih cepat, keunggulan operasional yang canggih, dan pemberdayaan sistem kerja yang lebih baik di seluruh organisasi. Solusi IoT NTT juga didukung oleh jaringan terbaru LoRaWAN, termasuk katalog sensor yang mampu mengukur, memantau, dan mengumpulkan data guna mendorong tujuan keberlanjutan. “Teknologi IoT adalah alat krusial dalam perjuangan global melawan perubahan iklim,” kata Jeff Merritt, Head of Urban Transformation World Economic Forum (WEF).
Baca Juga: Percepat Pembentukan Smart City, Kominfo Siapkan Pendampingan Editor: Yudho Winarto