Ramai emiten bagi-bagi dividen, simak saran analis berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen masih berlanjut. Kontan mencatat, sejauh ini sudah ada 10 emiten yang mengumumkan akan membagikan dividen atas laba tahun buku 2020. 

Emiten-emiten tersebut adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT MNC Studios International Tbk  (MSIN), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP). 

Ada juga PT Argha Karya Prima Industry YBk (AKPI), PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN), PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). 


Baca Juga: Tertekan sejak awal tahun, berikut rekomendasi saham sejumlah emiten semen

Mempertimbangkan penutupan harga saham Jumat (30/7), potensi dividend yield saham-saham tersebut berada di kisaran 0,98% hingga 17,86%. 

Potensi dividend yield paling rendah dicatatkan oleh CTRA yaitu 0,98%. Asal tahu saja, CTRA berencana membagikan dividen Rp 8,5 per saham. Adapun harganya ditutup di Rp 865 per saham akhir pekan lalu. 

Sementara itu, LPIN memiliki potensi dividend yield paling tinggi yakni 17,86%. LPIN berencana membagikan saham Rp 117 per saham. Adapun pada penutupan Jumat (30/7) harga saham LPIN berada di Rp 655 per saham. 

Mencermati musim pembagian saham yang masih berlanjut, Analis Panin Sekuritas William Hartanto  mengungkapkan, dividen-dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham itu sebenarnya menarik. "Yang penting persentase dia (dividen) tinggi di atas deposito," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (30/7). 

Baca Juga: Bakal stock split dengan rasio 1:5, begini prospek saham Bank BCA (BBCA) ke depan

Selain dividend yield yang dapat bersaing dengan bunga deposito, investor juga bisa melirik emiten-emiten yang stabil membagikan dividen.  Artinya, persentase dividend yield berada di kisaran yang sama selama bertahun-tahun.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut, pembagian dividen CPIN, MYOR, dan AKRA dianggap menarik. Selain itu, LPIN dan ISSP juga bisa dijadikan pilihan walau sudah lama tidak membagikan dividen. 

Di luar sentimen pembagian dividen, William mencermati ISSP dan MSIN masih dapat diikuti tren pergerakan sahamnya untuk trading. Keduanya memiliki target harga masing-masing Rp 320 per saham dan Rp 500 per saham. 

Editor: Tendi Mahadi