Rapid test corona, ini yang perlu Anda ketahui tentangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif corona di Indonesia masih terus bertambah. Dilansir dari akun Twitter resmi milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (@BNPB_Indonesia), ada penambahan 1.681 kasus positif corona per tanggal 12 Juli 2020.

Pasien sembuh pun bertambah sebanyak 919 orang dan pasien meninggal bertambah sebanyak 71 orang. Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus corona adalah dengan dilakukannya rapid test covid.

Mengutip dari akun Twitter @KawalCOVID19, per tanggal 12 Juli 2020, ada 11.559 orang yang diperiksa menggunakan tes covid-19. Kasus positif menunjukkan angka 1.707 dengan positive rate keseluruhan 12,19%.


Baca Juga: Tips mengatasi kulit tangan kering di tengah pandemi covid 19

WHO (who.int) menyebutkan, rapid test dipakai untuk skrining awal dan cukup mudah untuk dipakai. Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan tes pun tidak lama, yaitu sekitar 10 menit hingga 2 jam. Tes dilakukan berdasarkan pada agglutination, immuno-dot, immuno-chromatographic, dan immuno-filtration techniques.

Karena dirancang untuk skrining, jadi rapid test corona tidak bisa dipakai untuk mendiagnosa apakah ada virus corona dalam tubuh seseorang atau tidak. Akan lebih baik jika rapid test corona kembali dilakukan dalam 7 – 10 hari untuk melihat apakah antibodi sudah terbentuk atau belum.

Dilansir dari unicare.id, rapid test corona dilakukan pada orang yang memiliki resiko tinggi terkena virus corona. Misalnya, tidak pernah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang sudah terbukti positif terserang virus corona, berada di negara transmisi lokal, mengalami gejala berupa demam tinggi atau sistem pernapasan terganggu.