Ratusan truk militer China mendekati Hong Kong



KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Ratusan anggota polisi bersenjata lengkap dari China melakukan latihan di sebuah stadion olahraga di Shenzhen, China yang berbatasan dengan Hong Kong pada hari Kamis (15/8). 

Peristiwa itu berlangsung ketika Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan kekhawatiran mereka bahwa polisi bersenjata itu dapat dikerahkan melintasi perbatasan di Hong Kong untuk memecah gelombang protes yang melanda kota Hong Kong.

Baca Juga: Kemlu: jika tidak mendesak sebaiknya tunda bepergian ke Hong Kong


Kendati demikian, para diplomat Barat dan Asia yang bermukim di Hong Kong mengatakan, Beijing kurang berselera meluncurkan PAP atau Tentara Pembebasan Rakyat ke jalan-jalan di Hong Kong.

Pada hari Kamis sejumlah pria yang mengenakan seragam terlihat di stadion dan terdengar teriakan serta peluit. Stadion ini berada di sebelah kompleks ritel dan pembeli berdesak-desakan di sekitar area tersebut, meskipun pintu masuk ke stadion ditutup.

Tempat parkir di stadion dipenuhi lebih dari 100 kendaraan paramiliter yang dicat gelap, termasuk truk pasukan, pengangkut personel lapis baja, bus, dan jip. Setidaknya tiga adalah kendaraan beroda lapis baja, dan dua kendaraan membawa meriam air.

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat pertemuan berskala besar," kata Yang Ying, seorang resepsionis di pusat kesehatan di dalam kompleks ritel stadion.

"Ada latihan di masa lalu, tetapi biasanya mereka melibatkan polisi lalu lintas," tambahnya. "Teman-teman kita, media sosial semuanya mengatakan itu karena Hong Kong."

Sepuluh minggu konfrontasi yang semakin keras antara polisi dan pengunjuk rasa telah menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis terburuknya sejak ia beralih dari Inggris ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997.

Protes tersebut merupakan salah satu tantangan terbesar bagi Presiden China Tiongkok Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2012.

Baca Juga: Konvoi kendaraan militer China bergerak menuju perbatasan Hong Kong

Pada hari Rabu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan sangat prihatin dengan laporan bahwa pasukan polisi China berkumpul di dekat perbatasan dengan Hong Kong dan mendesak pemerintah kota untuk menghormati kebebasan berbicara.

Editor: Noverius Laoli