Realisasi PNBP tumbuh 2,28% pada Januari 2020, disokong setoran K/L dan BLU



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencatat pertumbuhan 2,28% year on year (yoy) pada Januari 2020. Pencapaian tersebut tersokong oleh penerimaan dari beberapa Kementerian/Lembaga besar dan Badan Layanan Umum (BLU). Ini di tengah penerimaan PNBP sumber daya alam (SDA) yang tumbuh tipis.

Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat realisasi PNBP pada Januari 2020 sebesar Rp 19,2 triliun. Sebagai kontributor utama penerimaan SDA sebanyak Rp 9,74 triliun atau tumbuh tipis 0,97% yoy. Ini karena penurunan harga komoditas pertambangan.

Sementara, penerimaan dari K/L yang dibukukan dalam PNBP lainnya mencapai Rp 8,87 triliun atau tumbuh 5,38% yoy. Sedangkan, untuk realisasi BLU senilai Rp 407,4 miliar dengan pertumbuhan 19,06% secara tahunan.


Baca Juga: Ini biaya tambahan bikin dan perpanjang SIM

Direktur PNBP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wawan Sunarjo menyampaikan peningkatan kinerja PNBP lainnya dipengaruhi dengan kenaikan PNBP pada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang berasal dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi, sertifikasi dari alat, dan perangkat telekomunikasi dan izin penyiaran bagi lembaga penyiaran swasta dan lembaga penyiaran berlangganan.

Di samping itu, ada pula kenaikan PNBP pada Kementerian Hukum dan HAM yang berasal dari peningkatan dari layanan administrasi hukum terutama pada layanan paspor, layanan kekayaan intelektual, pendapatan izin keimigrasian, dan izin masuk kembali (re-entry permit).

“Selain itu Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga jadi kontributor besar. Samapi kuartal-I 2020 memang biasanya tercapai target tumbuh positif. Dengan catatan, karena belum ada kebijakan yang relatif ekstrem, misalnya penetapan tarif,” kata Wawan kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2).

Di sisi lain, untuk capaian BLU yang moncer belasan persen karena disumbang dari peningkatan volume layanan rumah sakit pada Kementerian Pertahanan dan POLRI.

Wawan menambahkan ini juga dengan adanya kontribusi kenaikan volume layanan jasa pendidikan dan jasa pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan, dan teknologi pada Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian.

Editor: Yudho Winarto