Respon Kominfo atas kebocoran data pengguna Tokopedia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah berkoordinasi dengan Tokopedia terkait kasus kebocoran data 91 juta pengguna di situs gelap. Kominfo juga akan memanggil Tokopedia dalam waktu dekat.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Kominfo sudah menyurati Tokopedia dalam hal ini. Sejauh ini komunikasi antara Kominfo dan Tokopedia masih sebatas surat-menyurat dan melalui sambungan telepon.

Semuel menyampaikan, dalam waktu dekat ini, Kominfo akan memanggil perwakilan Tokopedia. Adapun pertemuan tersebut akan dilakukan secara online, mengingat saat ini tengah terjadi pandemi Corona yang mengharuskan physical distancing.


Baca Juga: Data pengguna bocor, besok Menkominfo panggil Direksi Tokopedia

"Kami sudah kirimkan surat dan menelpon perwakilan dari Tokopedia. Sedang diatur pertemuan online minggu ini," ujar Semuel kepada kontan, Minggu (03/5).

Dalam berkirim surat tersebut, Kominfo telah meminta Tokopedia untuk melakukan beberapa langkah atas dugaan pembocoran data pengguna tersebut. Pertama, Tokopedia harus memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos.

Kominfo juga meminta Tokopedia untuk melakukan pengamanan sistem akibat kasus kebocoran data ini. Kedua, segera melakukan pengamanan sistem dari meluasnya data breach, dan Ketiga melakukan investigasi internal mencari tahu penyebab data breach di Tokopedia.

"Yang dilaporkan ke kami, poin satu dan dua sudah di lakukan dan poin tiga sedang dalam proses," kata Semuel.

Semuel mengatakan, sejauh ini Tokopedia melaporkan bahwa telah melakukan perintah-perintah tersebut. Selain itu, Kominfo juga meminta Tokopedia melakukan investigasi internal untuk mencari tahu penyebab kejadian ini. Hingga saat ini, pengusutan kejadian itu masih dalam proses.

Baca Juga: Menkominfo minta Tokopedia lakukan investigasi internal dan tiga hal ini

"Kami juga sedang merancang pertemuan online untuk membahas RUU PDP. Pembahasan RUU selalu diikuti perdebatan intens untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat," ujar Semuel.

Editor: Yudho Winarto