KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lidah buaya memang lazim dijadikan obat alami untuk memperindah rambut. Lidah buaya disebut-sebut jadi obat herbal yang bisa mengobati asam lambung. Naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan bisa menimbulkan sejumlah gejala, seperti heartburn, sulit menelan, rasa asam dan pahit di mulut, batuk kering, dan napas bau tak sedap. Lantas, efektifkah memanfaatkan lidah buaya untuk meredakan asam lambung?
Sari lidah buaya sarat dengan vitamin, mineral, dan asam amino. Kandungan tersebut dapat mendetoksifikasi tubuh, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan menghilangkan racun saat dikonsumsi secara internal. Sifat antiperadangan yang dimilikinya juga bisa mengobati iritasi ringan. Berbicara mengenai manfaat lidah buaya untuk asam lambung, penelitian menunjukkan bahwa sari lidah buaya yang dimurnikan dan dihilangkan warnanya dapat menjadi pengobatan yang aman dan efektif untuk mengurangi gejala asam lambung. Sebuah studi pada tahun 2015 menemukan bahwa jus lidah buaya secara efektif mengurangi gejala kenaikan asam lambung sebagai pengobatan tradisional tanpa efek samping yang dilaporkan. Baca Juga:
Sedang susah BAB? Lidah buaya bisa mengobati sembelit loh, begini cara meraciknya Berdasarkan penelitian di atas, para peneliti menyimpulkan bahwa lidah buaya bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung dan bertindak sebagai agen antiperadangan.
Efek antiperadangan lidah buaya juga bermanfaat untuk komplikasi jangka panjang yang terkait dengan GERD, yaitu Barret’s esophagus yang merupakan luka pada sel kerongkongan yang bisa menimbulkan kanker. Sayangnya, belum ada uji klinis yang dipublikasikan mengenai hal tersebut. Meski begitu, sejumlah penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan efek positif lidah buaya pada masalah pencernaan lainnya, seperti:
- Infeksi
- Helicobacter pylori
- Sindrom iritasi usus
- Kolitis ulseratif
- Tukak lambung
Tak tanggung-tanggung, sari lidah buaya juga dapat membantu menurunkan kolesterol, menurunkan gula darah, meningkatkan pertumbuhan rambut, dan meremajakan kulit. Jika ingin mengonsumsinya, mulailah dengan takaran dua sendok makan per hari untuk memastikan tidak ada efek samping yang muncul.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie