KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengkaji beberapa risiko fiskal yang berpotensi berdampak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2020. Salah satunya ialah risiko yang berasal dari beban penugasan terhadap BUMN. Dalam Nota Keuangan RAPBN 2020, pemerintah menjabarkan risiko fiskal tersebut salah satunya berasal dari program percepatan infrastruktur, terutama penugasan terhadap BUMN. Hal ini berdampak pada kenaikan kewajiban kontijensi (contingent liability) yang signifikan dan peningkatan kerentanan sektor keuangan. Ekonom Indef Abra Talattov mencatat, alokasi penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN selama periode 2015-2018 mencapai Rp 130,3 triliun. Dalam RAPBN 2020, pemerintah mengalokasikan PMN sebesar Rp 17,7 triliun untuk BUMN.
Risiko fiskal BUMN makin meningkat, Kemkeu sudah antisipasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengkaji beberapa risiko fiskal yang berpotensi berdampak terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2020. Salah satunya ialah risiko yang berasal dari beban penugasan terhadap BUMN. Dalam Nota Keuangan RAPBN 2020, pemerintah menjabarkan risiko fiskal tersebut salah satunya berasal dari program percepatan infrastruktur, terutama penugasan terhadap BUMN. Hal ini berdampak pada kenaikan kewajiban kontijensi (contingent liability) yang signifikan dan peningkatan kerentanan sektor keuangan. Ekonom Indef Abra Talattov mencatat, alokasi penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN selama periode 2015-2018 mencapai Rp 130,3 triliun. Dalam RAPBN 2020, pemerintah mengalokasikan PMN sebesar Rp 17,7 triliun untuk BUMN.