Rupiah Tertekan dalam Sepekan, Intip Proyeksi Analis untuk Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Jumat (25/10). Pelemahan ini mengakumulasi pelemahan 0,92% rupiah spot dalam sepekan dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) 1,06% sepekan.

Pada Jumat (25/10) rupiah spot bertengger di Rp 15.647 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 0,40%. Sementara rupiah Jisdor di Rp 15.629 per dolar AS, melemah 0,23%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah terdepresiasi sepanjang hari ini sejalan dengan peningkatan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi China.


Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,23% ke Rp 15.629 Per Dolar AS Pada Jumat (25/10)

Sentimen ini kembali dipicu oleh skeptisme beberapa pejabat menteri keuangan global terkait stimulus yang diberikan oleh pemerintah China terhadap pemulihan pertumbuhan ekonominya.

Pejabat yang memberikan pernyataan keraguan terhadap kebijakan stimulus itu diantaranya, Menteri Keuangan AS, Jenet Yellen; Menteri Keuangan Brazil, Fernando Haddad; serta Direktur IMF, Kristalina Georgieva.

"Kekhawatiran terkait pemulihan China mendorong sentimen risk-off di pasar Asia, sehingga mendorong depresiasi nilai tukar rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Sementara sepanjang pekan ini, rupiah bergerak cenderung melemah akibat ekspektasi 'neutral rate' dari the Fed yang lebih tinggi. Selain itu juga kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China.

Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,40% ke Rp 15.647 Per Dolar AS Pada Jumat (25/10)

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra menambahkan, faktor penekan rupiah dari ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan ekspektasi kemenangan Trump di pemilu Presiden AS bulan depan.

Editor: Noverius Laoli