Rusia Ganti Komandan di Ukraina Saat Pertempuran Memperebutkan Soledar Berkecamuk



KONTAN.CO.ID -  KYIV. Pemerintah Rusia menunjuk komandan baru untuk invasi ke Ukraina di tengah klaim tentara bayaran pro Rusia Wagner Group telah menguasai kota tambang garam Soledar di Timur Ukraina. Sementara Ukraina mengatakan pertempuran belum berakhir di Soledar.

Melansir Reuters, Kamis (12/1), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Rabu menunjuk Kepala Staf Umum Valery Gerasimov sebagai komandan keseluruhan untuk perang di Ukraina yang disebut "operasi militer khusus" di Ukraina, yang sekarang memasuki bulan ke-11.

Perubahan tersebut secara efektif menurunkan pangkat Jenderal Sergei Surovikin, yang ditunjuk hanya pada bulan Oktober untuk memimpin invasi dan mengawasi serangan berat terhadap infrastruktur energi Ukraina.


Baca Juga: Rusia Kini Perang Melawan NATO di Ukraina

Sementara itu, Yevgeny Prigozhin, kepala Wagner dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan pasukannya telah merebut seluruh Soledar dan membunuh sekitar 500 tentara Ukraina setelah pertempuran sengit.

"Saya ingin mengonfirmasi pembebasan dan pembersihan total wilayah Soledar," kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan.

"Seluruh kota dipenuhi mayat tentara Ukraina," katanya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa dia tidak dapat menguatkan laporan bahwa Soledar berada di tangan Rusia.

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan kepada TV pemerintah Ukraina bahwa 559 warga sipil tetap berada di Soledar, termasuk 15 anak-anak, dan tidak mungkin mengevakuasi mereka karena pertempuran yang sedang berlangsung. Kota ini memiliki populasi sebelum perang sekitar 10.500.

Baca Juga: NATO dan Uni Eropa Janjikan Lebih Banyak Bantuan Senjata untuk Ukraina

Reuters tidak dapat memverifikasi situasi di Soledar secara independen.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengolok-olok klaim Wagner sebelumnya yang telah merebut sebagian dari Soledar, tetapi tidak segera mengomentari pernyataan terbaru.

"Negara teroris dan para propagandisnya berusaha berpura-pura bahwa bagian dari kota Soledar kami... adalah semacam milik Rusia," kata Zelenskiy dalam sebuah pidato video. 

"Tapi pertempuran terus berlanjut," ucapnya.

Editor: Noverius Laoli