KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bank Sentral Rusia menaikkan suku bunga kebijakan utamanya lebih dari dua kali lipat pada Senin (28/2) dan memperkenalkan beberapa kontrol modal ketika negara itu menghadapi isolasi ekonomi yang semakin dalam. Tetapi gubernur bank sentralnya mengatakan sanksi telah menghentikannya menjual mata uang asing untuk menopang rubel. Mengutip Reuters, Senin (28/2), pengakuan bahwa pembatasan secara efektif mengikat tangan Bank Rusia menggarisbawahi keganasan serangan balik terhadap invasi Moskow ke Ukraina dan keberhasilan sekutu Barat dalam membatasi kemampuannya untuk menyebarkan sekitar US$ 640 miliar devisa dan cadangan emas. "Bank sentral hari ini menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20% karena sanksi baru memicu deviasi signifikan dari nilai tukar rubel dan membatasi pilihan bank sentral untuk menggunakan emas dan cadangan devisanya," kata Gubernur Elvira Nabiullina dalam konferensi pers.
Rusia Mengerek Suku Bunga, Menginisiasi Kontrol Modal di Tengah Sanksi Ekonomi
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Bank Sentral Rusia menaikkan suku bunga kebijakan utamanya lebih dari dua kali lipat pada Senin (28/2) dan memperkenalkan beberapa kontrol modal ketika negara itu menghadapi isolasi ekonomi yang semakin dalam. Tetapi gubernur bank sentralnya mengatakan sanksi telah menghentikannya menjual mata uang asing untuk menopang rubel. Mengutip Reuters, Senin (28/2), pengakuan bahwa pembatasan secara efektif mengikat tangan Bank Rusia menggarisbawahi keganasan serangan balik terhadap invasi Moskow ke Ukraina dan keberhasilan sekutu Barat dalam membatasi kemampuannya untuk menyebarkan sekitar US$ 640 miliar devisa dan cadangan emas. "Bank sentral hari ini menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20% karena sanksi baru memicu deviasi signifikan dari nilai tukar rubel dan membatasi pilihan bank sentral untuk menggunakan emas dan cadangan devisanya," kata Gubernur Elvira Nabiullina dalam konferensi pers.