Rusia Menguji Rudal Berkemampuan Nuklir yang Diklaim Putin Terbaik di Dunia



KONTAN.CO.ID - LONDON. Rusia mengatakan pada hari Rabu (20/4/2022) bahwa pihaknya telah melakukan uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat. Ini merupakan rudal tambahan baru dan telah lama ditunggu-tunggu untuk persenjataan nuklirnya, yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh-musuh Moskow berhenti dan berpikir.

Melansir Reuters, dalam sebuah tayangan video yang disiarkan di televisi, Putin tampak diberitahu oleh militer bahwa rudal telah diluncurkan dari Plesetsk di barat laut negara itu dan mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka di timur jauh.

Sarmat telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan peluncuran uji cobanya tidak mengejutkan bagi Barat. Namun, kabar ini datang pada saat ketegangan geopolitik ekstrem atas perang di Ukraina.


"Senjata baru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern. Kompleks ini tidak memiliki analog di dunia dan tidak akan lama lagi," kata Putin.

Dia menambahkan, "Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan menyediakan bahan pemikiran bagi mereka yang mencoba mengancam negara kita."

Baca Juga: Perusahaan Logam Rusia Dimusuhi Negara Tak Bersahabat, Moskow Susun Rencana Balasan

Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Roscosmos, seperti dikutip Tass mengatakan, pasukan nuklir Rusia akan mulai menerima pengiriman rudal baru "pada musim gugur tahun ini" setelah pengujian selesai.

Douglas Barrie, rekan senior untuk kedirgantaraan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis, mengatakan peluncuran itu merupakan tonggak penting setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah pendanaan dan tantangan desain.

Dia mengatakan lebih banyak tes akan diperlukan sebelum Rusia benar-benar dapat menggantikan rudal SS-18 dan SS-19 yang sudah tua dan "sudah melewati tanggal penjualan".

Barrie mengatakan kemampuan Sarmat untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak dan umpan, dan opsi Rusia untuk menembakkannya di atas salah satu kutub Bumi, menimbulkan tantangan bagi sistem radar dan pelacakan berbasis darat dan satelit.

Baca Juga: Rusia Klaim Hampir Kendalikan Seluruh Mariupol, Calon Penaklukan Wilayah Terbesarnya

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie