Saat kredit masih loyo, bank masih getol berburu dana anorganik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat permintaan kredit yang masih lemah, ditambah potensi risiko yang meninggi sejumlah bank masih berencana mencari pendanaan anorganik dengan menerbitkan instrumen utang.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya mulai Kamis (19/3) akan memulai masa penawaran sukuk mudaharabah berkelanjutan I tahap III senilai Rp 1 triliun. Ini merupakan aksi lanjutan dari penerbitan sukuk mudaharabah berkelanjutan I dengan target penghimpunan Rp 4 triliun. Penerbitan tahap I telah dilakukan pada 2018 senilai Rp 1 triliun. Kemudian tahap II diterbitkan tahun lalu senilai Rp 2 triliun.

Baca Juga: Penuhi PSAK 71, BNI Multifinance mencadangkan dana senilai Rp 25 miliar


Adapun dalam penerbitan tahap III ini akan dilakukan perseroan dengan merilis tiga seri. Seri A senilai Rp 322 miliar dengan indikasi bagi hasil 5,80% dan tenor 370 hari. Seri B senilai Rp 287 miliar dengan indikasi bagi hasil 7,00% dan tenor tiga tahun, serta Seri C senilai Rp 391 miliar dengan indikasi bagi hasil 7,25% dan tenor lima tahun. Imbal bagi hasil akan dibayarkan tiap triwulan.

Dana hasil penerbitan ini sendiri sepenuhnya akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan unit usaha syariah (UUS) perseroan.

Tak cukup menerbitkan sukuk konvensional, Direktur Bisnis Syariah Bank CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara bilang saat ini perseroan juga tengah menyiapkan penerbitan sukuk SDG (sustainable green development). Targetnya, sukuk ini akan mulai ditawarkan Juni 2020 dan dapat menghimpun dana hingga Rp 4 triliun selama tiga tahun secara bertahap.

“Pembeli siaganya saat ini sudah ada, namun belum bisa kami sampaikan karena saat ini dokumen-dokumen terkait masih disusun,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (16/3).

Baca Juga: Menebak arah suku bunga BI saat wabah corona merebak di Indonesia

Pandji menjelaskan aksi perseroan menghimpun dana anorganik jadi opsi alternatif untuk ekspansi di segmen syariah. Maklum, marjin pembiayaan bank syariah cenderung lebih tinggi dibandingkan bunga kredit bank konvensional.

Editor: Tendi Mahadi