KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten penambang komoditas mineral masih atraktif di tengah kenaikan harga komoditas. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap menyematkan rating overweight terhadap sektor pertambangan logam. Juan meyakini, permintaan komoditas logam khususnya nikel masih menjanjikan di masa depan. Setidaknya, ada tiga faktor yang mendorong tumbuhnya permintaan nikel. Pertama, solidnya permintaan di industri baja nirkarat mentah. Kedua, lambatnya pemulihan produksi nikel pada tahun ini. Ketiga, potensi permintaan yang besar dari segmen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
ANTM Chart by TradingView Sementara itu, INCO memproduksi nikel matte yang merupakan salah satu bahan baku baterai kendaraan listtik. INCO juga saat ini sedang dalam proses pembangunan High Pressure Acid Leach (HPAL) di Pomalaa dimana smelter ini akan memproduksi mix sulphide precipitate (MSP) yang merupakan bahan baku baterai listrik. Mirae Asset Sekuritas menjadikan ANTM sebagai saham pilihan utama (top picks) di sektor tambang logam. Hal ini mengingat margin pada segmen emas yang lebih tinggi seiring tingginya porsi penjualan domestik. Kedua, potensi adanya tambahan pendapatan dari proyek smelter Halmahera. Ketiga, ANTM memiliki lebih banyak eksposur terhadap proyek holding baterai lsitrik. Baca Juga: Harga melesat, begini dampaknya terhadap industri nikel di dalam negeri Juan merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.250 dan beli saham INCO dengan target harga Rp 6.400. Editor: Noverius Laoli