Saham Bank Bisnis Internasional (BBSI) sentuh harga Rp 600 pada perdagangan perdana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten baru. PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) secara resmi mencatatkan saham perdana atau listing pada hari ini, Senin (7/9).

Saat perdagangan perdananya, emiten ke-38 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2020 itu sempat menyentuh harga Rp 600 atau naik 25% dari sebelumnya Rp 480. Sebelum akhirnya bergerak menurun ke harga Rp 580 pada pukul 09.53 WIB.

Asal tahu saja saat ini saham BBSI diperdagangkan dengan volume 21,67 juta saham. Nilai perdagangannya mencapai Rp 12,41 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya mencapai 3.110 kali.


Baca Juga: Inilah 9 perusahaan akan IPO saham di Bursa Efek Indonesia sebelum akhir September

Emiten perbankan itu melepas 394,76 saham atau sebesar 15% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan. Saham itu ditawarkan dengan harga 480 per saham.

Dengan demikian, total dana yang dikantongi BBSI melalui proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO)  mencapai Rp 189,49 miliar.

Mengutip prospektusnya, sebesar Rp 15 miliar dari dana yang dihimpun akan digunakan untuk perluasan jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Adapun BBSI akan mendirikan  satu kantor cabang baru di Cirebon pada kuartal III 2020.

BBSI juga akan menambah satu kantor cabang baru di Kota Semarang pada kuartal IV 2021, serta proses renovasi atas kantor cabang  yang saat ini beroperasi.

Sementara itu, sebesar Rp 18 miliar dari dana akan digunakan untuk mengembangkan Teknologi Sistem Informasi (TSI) guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Sisanya, untuk modal kerja dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.

Direktur Utama PT Bank Bisnis Internasional Tbk Laniwati Tjandra menjelaskan bahwa langkah go public sebagai salah satu strategi BBSI dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk meningkatkan kinerja usaha.

Baca Juga: Kondisi ekonomi membaik, pencarian dana di pasar modal meningkat

Editor: Yudho Winarto